.:. terima kasih sudah berkunjung ke blog saya, semoga bermanfaat untukku (khususnya), untukmu dan untuk kita semua..^^ ~amiinnn .:. YUKKK,,,, sama-sama berusaha jadi orang yang BERMANFAAT bagi orang lain,,, bukan MEMANFAATKAN,,, apalagi kita yang DIMANFAATKAN... .:. >>> IHSAN PANGERAN BONTOT CORP TWITTER:: @ihsanpbcorpID FB:: IHSAN PANGERAN BONTOT BOOKSTORE | 0856-9766-3213 / (021)4095-8449 <<<
Foto saya
Duren Tiga, Pancoran, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Muhamad Ihsan ‘Pangeran Bontot’ | Pria kelahiran Jakarta 26 Des ’90 yang ketika SMK mengambil jurusan Akuntansi ini berhasil menyelesaikan Studinya dengan mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE. Sy) dari UIN Jakarta pada tahun 2013. Setelah lulus kini dia menjadi salah satu pengajar di Katakazya Islamic Preschool. Ihsan Pangeran Bontot Corp (@IhsanPBcorpID) merupakan usaha yang dirintisnya sejak kuliah, dan telah melahirkan Online Bookstore bernama Pangeran Bontot Bookstore (@PBbookstore). Pria yang juga aktif di komunitas Tangan Di Atas wilayah Jak-Sel, Komunitas EntrePrayer dan YISC Alazhar ini mempunyai keinginan yang sangat mulia yakni menjadi orang yang bermanfaat bagi sesamanya.

Selasa, 28 Mei 2013

Business Club Lisensi; Menggagas Inovasi Bisnis

Bismillahirrahmanirrahim...
Sekitar minggu pertama bulan mei dapat sms dari salah seorang staff Divisi Kewirausahaan Lisensi untuk mengisi Business Club Jumat, 12 Mei di kampus. Lalu senin saya janjian bertemu dengan beliau untuk merencanakan skema acaranya, karena saya baru pertama kali mengisi disana.


Alhamdulillah senin itu sebenarnya saya agak kurang enak badan karena malam sabtu malam kemarinnya saya kundangan kerumah teman saya di pamulang pulangnya kemaleman. Ketika saya sampai kampus saya menunggu beliau sampai akhirnya saya dapat sms dari beliau bahwa beliau gk bisa datang kekampus.

Sekitar jam 2pm saya bergegas pulang karena memang saya niat kekampus buat bertemu beliau untuk rapat acara Business Club nanti. Bahkan ketika saya tiba dirumah saya sampai meninggalkan handphone saya dikantor teman saya di fakultas, yang kembali memaksa saya untuk kekampus kembali selasanya, yups! Kembali dengan keadaan kurang enak badan.
Sebelum hari jumat, saya mendapat kabar bahwa acara hari jumat itu (10 Mei) batal dan terpaksa diundur jumat depannya tanggal 17 Mei. Dan saya juga mendapat kiriman message di inbox fb bahwa tema yang harus saya bawakan adalam MENGGAGAS INOVASI BISNIS.

 
Tibalah hari jumat 17 Mei, saya berangkat kekampus sekitar jam 9am dan tiba disana sekitar jam 10am. Dari rumah memang niat jumatan disana karena saya yakin gk akan keburu klo seandainya jumatan dirumah sementara jadwal acaranya jam 1pm.

 
Setelah shalat jumat saya bergegas ketempat acara, Alhamdulillah.... masih sepi. Saya langsung menghubungi PJ acara dan Ketuanya. Saya menunggu disana sampai jam 2pm lewat. Namun akhirnya acara bisa dimulai juga sekitar jam 2.30pm dan berakhir jam 4pm.
Senang bisa berdiskusi tentang MENGGAGAS INOVASI BISNIS dengan teman-teman Lisensi. Karena memang dari awal saya presentasi, saya mengatakan bahwa kita sama-sama belajar. Jadi klo memang ada yang kurang difahami, kita pecahkan bersama-sama.
Berikut beberapa pertanyaannya... *yang saya ingat... hehe

Q                      : “gimana caranya kita bersaing dengan KFC ? karena KFC makanannya enak, dan mempunyai tempat yang luas. Klo kita ingin bersaing dengan mereka kita kalah dalam modal untuk membuat tempat makan yang luas...”
A                      : (saya bertanya kepada peserta yang lain) “apa mempunyai tempat usaha kuliner harus bagus seperti KFC ?”. (salah seorang menjawab) “gk juga... buktinya kaya tempat makan angkringan...”. saya meneruskan “didekat rumah saya ada lho pedagang Ketupat sayur yang berdagang menggunakan gerobak dan menggunakan tikar seadanya untuk para pelanggan yang ingin memakan langsung ditempat, dan itu pun bukanya malam hari sektar jam 12 malam didepan halte taman makan pahlawan kalibata... biarlah KFC dengan “caranya” kita dengan “cara kita”. Contoh lainnya bisa teman-teman lihat di pesanggrahan, disana banyak yang bisnis kuliner, dan kita lihat tempat sebagus Bamboo Ina yang tempatnya saung dan luas. Namun tak semua orang mau makan disana karena tempatnya berada diujung. Belum lagi mahasiswa yang uangnya sedang sedikit, pasti memilih makan di warteg. Lalu yang perempuan mungkin karena mementingkan juga faktor kebersihan maka mencari tempat yang bersih meskipun makanannya agak terlalu mahal, dsb. Disini kembali lagi masalah “selera” dan “minat pasar” menurut saya. Toh saya yakin dengan kemewahan KFC masih banyak koq orang yang mau makan dipinggir jalan, lebih merakyat... istilah mereka.”

Q                      : ”gimana kak cara biar harga dagangan kita sesuai dengan segmentasi mahasiswa? Kan kita juga terbentur dengan cost kita, nanti klo harganya kita naikin dagangan kita gk laku...”
A                      : “klo menurut saya, sebelum kita menetapkan harga per pcs nya pasti kita akan menganalisis terlebih dahulu. Hal ini tanpa diperintahkan sekalipun, saya yakin pasti para pebisnis melakukan hal ini, tak terkecuali pebisnis kuliner. Maksud saya yang dianalisis adalah berapa Modal + Biaya yang sudah kita keluarkan lalu kita analisis berapa keuntungan yang harus kita dapatkan agar mendapatkan Laba, minimal balik modal. Dan setelah penetapan harga dan mulai menjual kita lihat kembali respon konsumen, apakah harganya kemahalan? Jika ya kita kurangi bahan-bahan yang tidak begitu diperlukan agar efesien.

Q                      : “iya kak, kan mahasiswa biasanya lebih mementingkan harga dulu ketimbang rasa... tapi gimana caranya juga ya kak biar dagangan kita rasanya sama enaknya dengan brand kuliner yang besar tapi harganya, mahasiswa gitu kak?”
A                      : “klo seandainya masakan kita bisa sama enaknya dengan brand besar itu bagus banged!, tinggal kita main di porsi, kemasan atau yang lain agar bisa sesuai dengan kantong mahasiswa. Teman-teman pernah makan di Waroeng Steak? Disana, antara makanan yang Single dan Double itu beda dikit banged ya kan?! Jadi orang berfikiran “mendingan gw beli yang Double deh, toh Cuma beda berapa ribu doang”. Ini contoh di porsi dan harga. Temen-temen juga bisa mencontoh ini, misal dengan harga Rp 5.000,- per pcs apa saja yang didapatkan konsumen, lalu buat juga dengan harga Rp 10.000,- dengan porsi yang jauh berbeda. Saya yakin koq, klo emang rasa makanan kita enak berapapun harganya asal masih terjangkau (wajar) bagi mahasiswa pasti dibeli. Namun jangan memainkan harga seenaknya pada waktu-waktu tertentu. Misalnya bagi para pedagang kuliner yang menjajakan dagangannya di Fakultas-fakultas. Ketika hari itu hujan, banyak mahasiswa dan dosen yang tidak bisa membeli makanan keluar fakultas karena hujan. Lalu para pedagang memanfaatkan kondisi ini untuk menaikkan harga guna mendapatkan keuntungan yang sangat tinggi.”

Q                      : “kaka kenal Yoris Sebastian? Beliau ketika di Hard Rock Cafe membuat acara yang belum ada sebelumnya yaitu i like Monday. Beliau ingin merubah image bagi sebagian orang yang tidak menyukai hari senin, berubah menjadi menyukai hari senin dengan program musiknya yaitu i like Monday. Gimana pendapat kaka dengan hal yang sama ketika di Produk suatu bisnis?”
A                      : “wah bagus dong klo begitu, berarti beliau orang yang berani mengambil resiko. Seperti yang ada di slide kaka tadi tentang penjual KERIPIK KULIT SINGKONG. Selama ini yang familiar di masyarakat adalah keripik singkong bukan kulitnya, namun ditangan seorang Ibu di daerah Jawa Tengah kulit singkong yang tadinya Cuma digunakan sebagai limbah atau pakan ternak malah bisa menjadi makanan unggulan.”

yang ingin melihat presentasinya bisa di klik SLIDE SHARE :)

– Dengan segala keterbatasan ilmu yang saya miliki, wAllahualam...

Jakarta, May 23rd 2013 | 1.34pm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar Anda memang tak langsung tampil, karena harus di approval terlebih dahulu.
terima kasih atas tanggapan, saran dan kritiknya ^o^

- Muhamad Ihsan -
twitter : @Muhamadihsan_