.:. terima kasih sudah berkunjung ke blog saya, semoga bermanfaat untukku (khususnya), untukmu dan untuk kita semua..^^ ~amiinnn .:. YUKKK,,,, sama-sama berusaha jadi orang yang BERMANFAAT bagi orang lain,,, bukan MEMANFAATKAN,,, apalagi kita yang DIMANFAATKAN... .:. >>> IHSAN PANGERAN BONTOT CORP TWITTER:: @ihsanpbcorpID FB:: IHSAN PANGERAN BONTOT BOOKSTORE | 0856-9766-3213 / (021)4095-8449 <<<
Foto saya
Duren Tiga, Pancoran, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Muhamad Ihsan ‘Pangeran Bontot’ | Pria kelahiran Jakarta 26 Des ’90 yang ketika SMK mengambil jurusan Akuntansi ini berhasil menyelesaikan Studinya dengan mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE. Sy) dari UIN Jakarta pada tahun 2013. Setelah lulus kini dia menjadi salah satu pengajar di Katakazya Islamic Preschool. Ihsan Pangeran Bontot Corp (@IhsanPBcorpID) merupakan usaha yang dirintisnya sejak kuliah, dan telah melahirkan Online Bookstore bernama Pangeran Bontot Bookstore (@PBbookstore). Pria yang juga aktif di komunitas Tangan Di Atas wilayah Jak-Sel, Komunitas EntrePrayer dan YISC Alazhar ini mempunyai keinginan yang sangat mulia yakni menjadi orang yang bermanfaat bagi sesamanya.

Senin, 04 Juni 2012

Ketika Sedekah Tak Kunjung Berbuah, Haruskah Kita Putus Asa???

Seorang pria muda sebutlah namanya Luqman, mendengar hadits dan ayat tentang mulianya bersedekah di jalan Allah, betapa mulianya berinfaq secara sembunyi-sembunyi, sebagaimana hadits Rasulullah saw; “Sedekah dengan sembunyi-sembunyi memadamkan kemurkaan Allah” (HR Thabrani dengan sanad Hasan).

Maka Luqman punya niatan untuk melakukannya, ia merasa telah banyak bermaksiat dan ia merasa ibadah-ibadahnya tidak cukup untuk memadamkan kemurkaan Allah SWT, dan iapun mulai mengumpulkan hartanya, setiap ia mendapatkan untung dari pekerjaannya selalu ia sisihkan untuk bersedekah secara sembunyi-sembunyi, siang malam ia terus berusaha dengan gigih mengumpulkan uang hingga setahun lamanya, terkumpullah sejumlah uang yang cukup banyak jumlahnya.


Malam itu Luqman menaruh seluruh uangnya dalam kantung besar, lalu ia berpakaian gelap dan penutup wajah hingga tak seorangpun mengenalinya, ia berjalan ditengah malam yang sunyi, tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang tertidur di emper jalan, maka ia lemparkan kantong uangnya pada tubuh si wanita, si wanita pun kaget terbangun, dan hanya menyaksikan pria bercadar itu lkari terbirit birit. Luqman membatin dalam hatinya “ah… wanita itu pasti berharap isi kantung itu adalah makanan, namun masyaAllah setumpuk uang!!! Wah dia pasti akan mendoakan aku… puji syukur atasmu Rabbiy, aku lelah setahun mengumpulkan uang untuk hal ini, semoga Engkau menjadikannya sedekah rahasia yang Kau terima".

Keesokan harinya heboh lah kampung itu dengan kabar bahwa seorang wanita pelacur mendapat sekantung uang ketika sedang menunggu pelangggannya. Mendengar hal itu maka Luqman terhenyak lemas. Ia membatin, “subhanallah… pelacur… sedekah yang kukumpulkan setahun ternyata ditelan pelacur, ah… sedekahku tak diterima oleh Allah… hanya menjadi santapan wanita pezina dan penyebab orang berzina naudzubillah".

Luqman muram dan sedih… namun ia tetap penasaran, ingin agar sedekahnya diterima oleh Allah dan tidak salah alamat, maka ia mengumpulkan lagi harta dengan lebih gigih lagi hingga setahun lamanya, setelah hartanya terkumpul ia membeli sebanyak banyaknya perhiasan emas dan berlian, terkumpulah sekantung perhiasan beragam corak dan jenis… ia puas memandang jerih payahnya, dan iapun megulangi perbuatannya, menggunakan penutup wajah dan membawa karung perhiasan itu ditengah malam, tiba-tiba ia melihat seorang lelaki setengah baya berjalan ditengah malam, wajahnya tampak kusut dan penuh kegundahan, maka si Luqman pun melemparkan karung itu kepada si lelaki dan berkata “terimalah sedekahku” lalu iapun lari terbirit birit agar si lelaki itu tak mengenalinya.

Keesokan harinya kampung itu gempar, semalam ada seorang perampok yang ketiban rezeki sekarung perhiasan dari lelaki misterius. Luqman sangat lesu, dua tahun sudah ku kumpulkan uang dengan susah payah, tapi selalu salah alamat. Namun luqman masih juga penasaran, ia kembali mengumpulkan uang selama setahun. Dan ia melakukan hal yang sama seperti tahun sebelumnya menggunakan penutup wajah dan membawa karung perhiasan itu ditengah malam ia melihat seorang kakek tua renta yang berjalan tertatih taih sendirian. “nah ini pasti tidak salah alamat” kata Luqman, ia pun memberikan kantung uangnya kepada si kakek dan lari".

Keesokan harinya kampung itu gempar lagi, seorang kakek yang menjadi orang terkaya di kampung itu mendapat sedekah sekantung uang. Maka luqman pun roboh, ia kapok, berarti memang dia pria busuk yang sedekahnya tak kan diterima Allah, tiga tahun dia berjuang namun Allah berkehendak lain, maka Luqman pun berdoa “Rabbiy… kalau Engkau menerima sedekahku itu maka tunjukkanlah…”

Zaman terus berlanjut tanpa terasa, puluhan tahun kemudian Luqman sudah tua renta, di usia senjanya ia mendengar ada dua orang ulama adik kakak, keduanya menjadi ulama besar dan mempunyai murid ribuan , kedua ulama itu anak yatim, ayah mereka wafat ketika mereka masih kecil, lalu karena jatuh miskin maka ibunya akhirnya melacur untuk menghidupi anaknya, dalam suatu malam ibunya berdoa kepada Allah “Rabbiy… kuharamkan rizki yang haram untuk anak-anak ku, malam ini berilah aku rizki-Mu yang halal", lalu ibu itu tertidur di emper jalan, lalu ada seorang lelaki misterius yang melemparkan sekantung uang kepadanya, lelaki misterius itu menutup wajahnya dengan memakai cadar, maka sang ibu bergembira, lalu bertobat dan menyekolahkan anaknya dengan uang itu dan hingga kedua anaknya menjadi ulama dan mempunyai murid ribuan banyaknya.

Airmatanya menetes membasahi kedua pipi Luqman yang sudah tua renta, “oh… sedekahku  itu ternyata diterima Allah… dan pahalanya dijaga Allah hingga berkesinambungan dengan anak-anak sipelacur yang menjadi ulama dengan uang sedekahnya, namun apa nasib dengan sedekahku yang tahun kedua??”. Belum lama Luqman membatin, datang pula kabar bahwa seorang wali Allah barusaja wafat, dia dulunya adalah perampok, waktu malam ia dilempari sekarung perhiasan oleh pria misterius, lalu ia bersyukur kepada Allah, beribadah dan beribadah, meninggalkan kehidupan duniawi, berpuasa dan bertahajjud, hingga menjadi orang yang shalih dan mulia, dan wafat sebagai dengan mencapai derajat Wali Allah (kekasih Allah) dan banyak pula orang yang bertobat ditangannya.

Luqman semakin cerah wajahnya dan semakin malu kepada Allah, tak lama sampai pula kabar padanya bahwa telah dibangun sebuah rumah amal, yang selalu tidak pernah sepi dikunjungi para pengemis, rumah amal itu selalu membagikan hartanya kepada fuqara, rumah amal itu didirikan oleh seorang tua renta yang kaya raya di kampung itu, ia awalnya sangat kikir, namun suatu malam ia dihadiahi sekantung uang oleh pria misterius, ia pun malu dan bertobat, lalu menginfakkan seluruh hartanya untuk rumah amal.

Luqman menyungkur sujud kehadirat Allah swt, betapa luhurnya Dia Yang Maha Menjaga Amal nya yang tak berarti hingga berlipat lipat dan berkesinambungan. Luqman benar benar telah mencapai cita cita nya yaitu sabda Rasulullah saw “sedekah secara sembunyi sembunyi memadamkan kemurkaan Allah” dan ia mendapatkan pahala yang terus mengalir tanpa henti, bagai menaruh saham dengan keuntungan berjuta kali lipat setiap kejapnya, betapa tidak, apalah arti dari sejumlah uang dibanding pahala sujud orang yang bertobat, sedangkan kita mendengar hadits Rasulullah saw “dua rakaat qabliyah shubuh lebih mulia dari dunia dan segala isinya”.

Lalu bagaimana dengan pahala yang bertumpuk sebab amal sedekahnya yang tak berarti itu, betapa beruntungnya si pria ini, dan betapa mulia derajatnya dan merugilah mereka yang kikir dengan hartanya, yang merasa bahwa makan dan minumnya lebih berhak didahulukan daripada menjadikannya perantara yang mendekatkannya pada keluhuran yang abadi, semoga aku dan kalian dikelompokkan sebagai penanam saham untuk meneruskan tegaknya dakwah Nabi Muhammad saw, amin.
(ide cerita dari Shahih Bukhari hadits no 1355)



~dikutip dari Buku Kenalilah Aqidahmu oleh Habib Munzir Almusawa (pimpinan Majelis Rasulullah Jakarta)~
+++ PEDULI DZIKIR AKBAR MALAM ISRA' MI'RAJ BERSAMA ADDA'I ILALLAH AL-ALLAMAH ALHABIB ALI AL-JUFRI, 16 JUNI 2012 BANK SYARIAH MANDIRI A/N MUNZIR ALMUSAWA NO REK: 061-7121494 CABANG DEPOK +++

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar Anda memang tak langsung tampil, karena harus di approval terlebih dahulu.
terima kasih atas tanggapan, saran dan kritiknya ^o^

- Muhamad Ihsan -
twitter : @Muhamadihsan_