.:. terima kasih sudah berkunjung ke blog saya, semoga bermanfaat untukku (khususnya), untukmu dan untuk kita semua..^^ ~amiinnn .:. YUKKK,,,, sama-sama berusaha jadi orang yang BERMANFAAT bagi orang lain,,, bukan MEMANFAATKAN,,, apalagi kita yang DIMANFAATKAN... .:. >>> IHSAN PANGERAN BONTOT CORP TWITTER:: @ihsanpbcorpID FB:: IHSAN PANGERAN BONTOT BOOKSTORE | 0856-9766-3213 / (021)4095-8449 <<<
Foto saya
Duren Tiga, Pancoran, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Muhamad Ihsan ‘Pangeran Bontot’ | Pria kelahiran Jakarta 26 Des ’90 yang ketika SMK mengambil jurusan Akuntansi ini berhasil menyelesaikan Studinya dengan mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE. Sy) dari UIN Jakarta pada tahun 2013. Setelah lulus kini dia menjadi salah satu pengajar di Katakazya Islamic Preschool. Ihsan Pangeran Bontot Corp (@IhsanPBcorpID) merupakan usaha yang dirintisnya sejak kuliah, dan telah melahirkan Online Bookstore bernama Pangeran Bontot Bookstore (@PBbookstore). Pria yang juga aktif di komunitas Tangan Di Atas wilayah Jak-Sel, Komunitas EntrePrayer dan YISC Alazhar ini mempunyai keinginan yang sangat mulia yakni menjadi orang yang bermanfaat bagi sesamanya.

Minggu, 20 Mei 2012

“(Shalat) Dhuha yang menakjubkan: pengalaman pribadi & penjelasan secara ilmiah”



Pengalaman pribadi.
Salah satu dari 7 sunnah harian Rasulullah saw adalah shalat Dhuha. Dan inilah amalan yang saya lakukan semenjak saya masuk SMK (SMA). Berawal dari nasehat ibu yang mengatakan “san… mulai sekarang, rajinin shalat-shalat sunnah seperti dhuha, tahajud, hajat, istikharah, dll… klo dari sekarang ihsan sudah males gimana nanti klo sudah punya istri dan anak”.



Berangkat dari nasehat ibu, saya mulai melakukannya dari kelas 1 SMK. Setiap jam istirahat yang kebetulan sudah masuk waktu dhuha, saya shalat di mushalla sekolah, kadang makan dulu dikantin baru shalat, kadang sebaliknya.
Karena tidak enak klo shalat sendirian akhirnya saya mulai ngajak beberapa temen kelas untuk shalat dhuha, Alhamdulillah pada nolak. Akhirnya ada juga satu dua orang yang ikut. Karena kita semua masih dalam tahap belajar rutinin shalat dhuha, tidak jarang juga kami keasyikan jajan dan ngobrol akhirnya waktu istirahatnya selesai yang mengakibatkan kita tidak dhuhaan pada hari itu.
Dan alhamdulilah mulai banyak temen yang shalat dhuha, tidak dari temen kelas, namun ada juga dari kelas lain. Apalagi klo lagi ada ujian mata pelajaran tertentu, wudhu pun sampai ngantri.
Ketika saya kelas 3 semester dua, saya mendapat info bahwa ada beasiswa dari Yayasan Beasiswa Jakarta. Saya mengajukan bersama ketiga temen kelas saya, Alhamdulillah semua dokumen dan syarat yang diperlukan dapat saya dan teman-teman penuhi.
Pengumuman pun tiba, tanpa disangka-sangka kami berempat menerima beasiswa tersebut, padahal kami mendapat kabar bahwa di kelas lain yang mengajukan beberapa orang namun hanya 1-2 orang yang dapat. Dan uang tunai senilai Rp 1.200.000,- kami terima per siswa. Dan inilah awal dari keberkahan shalat dhuha yang saya dapatkan.
Alm. Ayah menginginkan saya untuk melanjutkan studi kejenjang perkuliahan, dan akhirnya setelah proses panjang, akhirnya saya kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Asuransi Syariah.
Belum genap sebulan saya kuliah, Ayah saya wafat. Alhamdulillah impiannya sudah tercapai yaitu melihat saya bisa kuliah. Dan semenjak Ayah wafat, ibulah yang membiayai kuliah saya dari hasil berdagang nasi uduk setiap pagi didepan rumah.
Allah selalu punya rahasia yang sangat teristimewa bagi setiap hamba-Nya. Semingggu setelah Alm. Ayah wafat saya mendapatkan Bantuan Khusus Mahasiswa (BKM) dari universitas senilai Rp 5.000.000,-. Inilah “reward” pertama saya di kampus dari Allah karena Shalat Dhuha.

 beberapa atm dan buku rekening beasiswa yang saya dapatkan
Tak berhenti disitu, Alhamdulillah hampir setiap semester saya mendapatkan beasiswa dari DIPA, BAZIS, Yayasan Beasiswa Jakarta, dll. Kalau ditanya sudah berapa kali saya mendapat beasiswa, saya lupa karena saking bayaknya, tapi saya juga pernah ditolak sama Yayasan Beasiswa Jakarta ketika saya mengajukan di semester 5, namun ketika semester 7 akhirnya dapat. Ada saja jalan dari-Nya sehingga saya bisa mendapatkan beasiswa tersebut.

Penjelasan Ilmiah.
            Rasulullah saw bersabda; “pada setiap manusia diciptakan 360 persendian dan seharusnya orang yang bersangkutan (pemilik sendi) bersedekah untuk setiap sendinya”. Lalu para sahabat bertanya; “Ya Rasulullah saw siapa yang sanggup melakukannya?”. Rasulullah saw menjelaskan “membersihkan kotoran yang ada di masjid atau menyingkirkan segala sesuatu (yang dapat merugikan orang lain) dari jalan raya, apabila ia tidak mampu maka shalat dhuha dua rakaat , dapat menggantinya”. (HR. Ahmad bin Hambal dan Abu Daud).


            Penjelasan tentang hadits ini subhanallah ternyata memang benar adanya. Alhamdulillah setelah melakukan shalat dhuha badan terasa segar, seperti orang yang sering melakukan olahraga pagi setiap harinya. Karena saya termasuk orang yang jarang melakukan olahraga pagi dikarenakan setiap paginya saya harus membantu ibu berdagang nasi uduk didepan rumah, jadi sebelum saya beraktifitas keluar rumah saya shalat dhuha minimal 2 rakaat jika sedang terburu-buru, dan 8-12 rakaat jika sempat. Jadi bagi orang-orang yang tidak sempat melakukan olahraga pagi, cukup shalat dhuha 2-12 rakaat setiap harinya. Dan saya juga pernah bertanya kepada seorang ulama sepuh yang mempunyai yayasan di desa tersebut ketika saya KKN (Kuliah Kerja Nyata) didesa Cibitung, Bogor bulan Juni-Juli lalu “Pa… amalan apa yang membuat bapak walaupun sudah sepuh begini tapi pendengaran dan penglihatannya masih sangat bagus, bahkan bapak masih kuat mencangkul di sawah setiap hari?” bapak ini menjawab “rajinin shalat malam”. Lain lagi seorang nenek yang saya jumpai juga masih di desa tersebut, dan nenek ini pun pendengaran, penglihatannya bahkan ingatannya juga masih sangat bagus ketika menceritakan kisah hidupnya sampai beliau bisa tinggal di desa tersebut. “nek… umur nenek berapa nek? Kok nenek masih inget semuanya (kisah hidup) dah?” nenek ini menjawab, “umur nenek sudah ratusan… pas nenek masih muda nenek sering puasa sunnah (senin kamis).”
Dalam hadits qudsiy, Rasulullah saw bersabda, Allah SWT berfirman “wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas melakukan shalat empat rakaat di pagi hari, yaitu shalat dhuha, niscaya nanti akan kucukupi kebutuhanmu hingga sore harinya.” (HR. Al-Hakim dan At-Tabrani). Dan cerita bagaimana saya mendapatkan beasiswa sejak saya kelas 3 SMK sampai sekarang insyaAllah sudah bisa menjawab hadits ini.
Dan ternyata shalat dhuha membawa pengaruh positif terhadap penurunan stress. Dan shalat dhuha dipilih menjadi teknik untuk mengubah perilaku maladjustment akibat stress dalam konteks belajar mengajar disekolah didasarkan kepada dua pertimbangan, yaitu sebagaimana dinyatakan  oleh Allah SWT dalam firman-Nya “Shalat dapat membawa ketenangan” (QS Ar-Ra’ad:28). Dan yang kedua, waktu shalat dhuha yang dimulai dari terbit matahari sampai menjelang waktu shalat dzuhur, memungkinkan siapapun untuk melaksanakannya.
Apabila shalat dhuha dilaksanakan dengan ikhlas, dapat memperbaiki emotional positif, yang dari sisi medis jika kita jalankan secara terus menerus, tepat gerakannya, khusyu, dan ikhlas dapat memelihara immunitas tubuh yang baik dapat membuat individu terhindar dari infeksi , resiko terkena berbagai penyakit.
“Bagi yang sudah shalat dhuha namun belum mendapatkan “reward” dari Allah, sabar dulu… Allah aja sabar nunggu kita shalat dhuha. Klo Anda memperhatikan saya mulai shalat dhuha dari kelas 1 SMK, Alhamdulillah berbagai macam “reward” baru saya dapatkan ketika saya kelas 3 SMK, berarti butuh 2 tahun. Yuk shalat dhuha dan rasakan “taste” nya yang menakjubkan” kata Muhamad Ihsan.

15 komentar:

  1. Balasan
    1. nadd gw baru ngeh lu komen :)
      itu belum seberapa nad :)
      selama kuliah gw full beasiswa ...
      dan ketika buka usaha buku online ada kaitannya juga sama dhuha ~
      alhamdulillah..

      makasih nad dah mampir ^^

      Hapus
  2. Subhanallah....., tanpa bermaksud riya, bener kalau Ibadah sholat Dhuha akan mendatangkan rizki dari arah yang tidak kita sangka. Subhanallah.... Kalau pengalaman pribadi (mohon maaf sebelumnya kalau dinilai banyak salah dalam menuliskannya) saya memulai mencoba rutin melaksanakan Dhuha ketika mencari kerja di tempat yang lebih bagus dari tempat kerja saya waktu itu. Karena pendapatan (gaji) minim bahkan tidak mencukupi, sementara saya merasa memiliki otak yang cukup cerdas, lulusan Universitas dan jurusan favorit, Tiap datang kantor saya sempatkan untuk Dhuha 6 rakaat ( malamnya udah tahajud juga, 11 rakaat). Ga lama, kira2 dua bulan saya dapat pekerjaan di tempat baru di salah satu perusahaan asing yang cukup terkenal. Alhamdulillah... pendapatan saya jauh lebih bagus dan dengan bidang kerja yang sesuai seperti yang saya inginkan. Saya bersyukur sekali dimana saya berasal keluarga yang kurang mampu, sekarang saya bisa dibilang hidup dalam berkecukupan dengan fasilitas memadai, karier yang bagus bahkan sarana liburan ke luar negeri yang bisa saya dapatkan dengan mudah dimana tidak saya bayangkan sebelumnya. Rizki yang Allah janjikan pasti akan datang entah dimana dan kapan diberikan. Insya Allah bisa istiqomah, selalu bersyukur dan jangan lupa bersodaqoh, jujur dalam bekerja, jauhi harta haram...., semoga hidup kita berkah.Amin. ( sekali lagi, mohon maaf kalau ada kekurangannya)

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang penting sabar aja ya kaa ^^
      buah aja ada masanya untuk panen ~

      Hapus
  3. yg sngt dianjurkan itu tahajud. kalau dhuha gk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. si joko sok tahu, yg dianjurkan itu ada tahajud, dhuha dan witir. ada dalilnya.

      hanya orang syiah yg bilang dhuha itu haram, untungnya anda tidak bilang dhuha haram

      Hapus
    2. yg dianjurkan itu tahajud, dhuha, witir, rowatib

      tapi orang syiah mengannggap dhuha itu tidak ada.

      Hapus
  4. gw dh beberapa thn tahajud, dhuha, puasa, dzikir, sodaqoh dll tp nasib gk berubah. gw tetap susah dpt jodoh dan rejeki.

    BalasHapus
    Balasan
    1. gk maksud mengguri, yuk coba tanya diri kita masing-masing yaahh dari semua ibadah yg sudah kita lakukan sebanding gk sih sama maksiat kita selama ini ?
      dan pertanyaan kedua, "sudah pantas" kah kita ?

      wAllahualam --
      @Muhamadihsan_

      Hapus
  5. knp teman teman gw dh pd krja, nikah, bkin rumah, beli kendaraan dll tp gw nganggur dan jomblo trs gk ada ujung nya. dulu saat gw msh krja di perantauan, org2 di sana, yg laki laki.. menghina, menipu, menghajar, memfitnah saya dll. org2 di sana, yg cewek.. menolak, meremehkan, mengejek, mempermainkan saya dll. gw pulang kampung nganggur dan jomblo berthn thn sampai skrng. pdhl gw dh beberapa thn tahajud, puasa, dzikir dll tp nasib tdk berubah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. banyakin tobat, mungkin dulunya ente pernah berbuat dosa besar. wallahu a'lam.

      ibaratnya sebuah keran air, jika masih ada kotoran yg menyumbat tentulah air tidak mengalir meskipun deras. maka kotoran itu perlu dibersihkan dulu agar air mengalir lancar.

      begitu juga dengan kita sebagai mannusia, bersihkan dulu dosa2 dengan taubat agar rejeki lancar

      Hapus
  6. hehe..
    istighfar mas :)
    klo susah nabi isa pun miskin...
    kesusahan kita bisa jadi sebagai penggugur dosa dari Allah...
    Allah lagi ngetes mas tuh, hamba yang terbaik atau gk ?
    khusnudzon aja mas...
    jangan sampai kita wafat dalam keadaan gk beriman sama Allah... ;'(

    BalasHapus
  7. dhuha,tahajud,puasa full tapi masih belum dikasih sama Allah ?? tiap cobaan itu ada hikmahnya bro kalau ga dikasih cobaan mana mau lo ingat sama Allah. dengan berkata seperti itu menandakan diri lo ga ikhlas menjalani itu semua. kalau gwe sih ngejalani itu hanya utk Allah semata dan memohon ridhonya kalau Allah kasih Alhamdulilah , dan kalau ga dikasih lebih baik bersabar saja. sangat tidak mungkin ibadah kita sia-sia dijalan Allah kecuali yg mengucapkan itu non muslim. tidak baik berburuk sangka terhadap Allah.

    ingat ayat ini :

    "...Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir." (QS. Yusuf: 87 )


    "Sesungguhnya Allah berfirman: "Aku sebagaimana prasangka hambaku kepada-Ku. Aku bersamanya jika ia berdoa kepada-Ku."[HR.Turmudzi]

    jadi kalau lo berprasangka buruk terhadap Allah maka itulah yg lo dapatin. maka autosugesti saja yg baik-baik. siapa yg menanam kebaikan kelak dia akan merasakan kebaikannya.

    BalasHapus

komentar Anda memang tak langsung tampil, karena harus di approval terlebih dahulu.
terima kasih atas tanggapan, saran dan kritiknya ^o^

- Muhamad Ihsan -
twitter : @Muhamadihsan_