Jika waktunya tiba, semoga tarian jari-jemari dimasa hidupku ini, bisa membantuku saat dihadapan-Nya...
- Muhamad Ihsan "Pangeran Bontot"
- Duren Tiga, Pancoran, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
- Muhamad Ihsan ‘Pangeran Bontot’ | Pria kelahiran Jakarta 26 Des ’90 yang ketika SMK mengambil jurusan Akuntansi ini berhasil menyelesaikan Studinya dengan mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE. Sy) dari UIN Jakarta pada tahun 2013. Setelah lulus kini dia menjadi salah satu pengajar di Katakazya Islamic Preschool. Ihsan Pangeran Bontot Corp (@IhsanPBcorpID) merupakan usaha yang dirintisnya sejak kuliah, dan telah melahirkan Online Bookstore bernama Pangeran Bontot Bookstore (@PBbookstore). Pria yang juga aktif di komunitas Tangan Di Atas wilayah Jak-Sel, Komunitas EntrePrayer dan YISC Alazhar ini mempunyai keinginan yang sangat mulia yakni menjadi orang yang bermanfaat bagi sesamanya.
Minggu, 24 Juni 2012
Jumat, 22 Juni 2012
Hukum Semut
HUKUM SEMUT
Tak dipungkiri, lokasi adalah penentu kelarisan usaha retail anda.
Jangan katakan,”Buktinya Warung Bejo bisa berkembang meski tempatnya ndelik tuh!” Iya betul, tapi perlu waktu tahunan bahkan belasan tahun untuk menciptakan efek getok tular
kan?! Idealnya adalah bagaimana usaha Anda langsung ramai sejak buka!
Apa saja sih hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penetapan lokasi
usaha?
Sabtu, 09 Juni 2012
#TukangKopi itu ternyata seorang Imam Masjid (via Twitter)
foto ilustrasi
ini kisah nyata yang baru banged sy alami... hestegnya #TukangKopi ya... cc ust. @Yusuf_Mansur @pakarSEO @jody_waroeng
Selasa, 05 Juni 2012
bukannya gk laku tapi mungkin pasarnya salah sasaran
Senin, 04 Juni 2012
Ketika Sedekah Tak Kunjung Berbuah, Haruskah Kita Putus Asa???
Seorang
pria muda sebutlah namanya Luqman, mendengar hadits dan ayat tentang mulianya
bersedekah di jalan Allah, betapa mulianya berinfaq secara sembunyi-sembunyi,
sebagaimana hadits Rasulullah saw; “Sedekah dengan sembunyi-sembunyi memadamkan
kemurkaan Allah” (HR Thabrani dengan sanad Hasan).
Maka
Luqman punya niatan untuk melakukannya, ia merasa telah banyak bermaksiat dan
ia merasa ibadah-ibadahnya tidak cukup untuk memadamkan kemurkaan Allah SWT,
dan iapun mulai mengumpulkan hartanya, setiap ia mendapatkan untung dari
pekerjaannya selalu ia sisihkan untuk bersedekah secara sembunyi-sembunyi,
siang malam ia terus berusaha dengan gigih mengumpulkan uang hingga setahun
lamanya, terkumpullah sejumlah uang yang cukup banyak jumlahnya.
Langganan:
Postingan (Atom)