sekret Makelar Sedekah (RUmah ilMU)
Jakarta, 13 Februari 2013 – Seperti biasa setiap rabu malam pukul 19:00-21.00 WIB diadakan #MSharingBisnis di Rumah Ilmu (Sekretariat Makelar Sedekah) Tebet. Hari itu yang menjadi pembicaranya adalah mas @Andre_Raditya penulis buku Life Signs, The savior, Inisiator Komunitas EntrePrayer dan KomunitasHulu Hilir Halal (KouLiHal).
Sharing bisnis pada malam itu berjudul Hulu Hilir Halal,
beliau mengatakan bahwa ada perbedaan antara Kaya dengan Berkah. “ada yang
tahu perbedaan antara Kaya dengan Berkah? (menanyakan ke peserta sharing). Kaya
itu sunnatullah, artinya hukum sebab akibat. Misalnya klo orang lapar lalu
makan maka ia akan kenyang. Namun Berkah itu beda dengan Kaya, klo Berkah itu
sunnah Rasul. Contohnya, ketika orang lapar lalu makan, tapi memakannya dengan
tangan kanan, membaca basmallah dsb. Tak hanya kenyang tapi juga mendapatkan
pahala karena menjalankan sunnah Rasul.” Kata Andre Raditya.
Lalu beliau menambahkan tentang ciri-ciri berkah, ”ciri-ciri
berkah itu ada dua. Ada yang tahu? (menanyakan kepada peserta). Cirinya adalah,
klo sedikit merasa cukup. Dan ketika banyak tidak bahaya.” Tegasnya.
Beliau juga menjelaskan tentang dahsyatnya silaturahim
sebagai pembuka rizqi. Beliau mengatakan “dalam Alquran, 2/3 nya membahas
tentang Hablumminannas. Dan 1/3 nya membahas tentang Hablumminallah.”
foto dikutip dari @MSpeduli
Dalam hal bisnis, beliau juga menyayangkan kebanyakan orang
selalu Action (melakukan) namun lupa untuk memikirkan tujuan bisnisnya kedepan.
”kita sering mendengar ketika dalam bisnis, banyak yang bilang lakukan saja
nanti juga klo memang momentumnya tepat pasti melejit (sukses)”. “padahal
momentumnya bisa diciptakan lho...” katanya.
Dalam menciptakan momentum beliau menyatakan ada 3 tahap. “momentum
itu ada 3 tahapannya. Yang pertama adalah kesempurnaan konsep ilmu.
Artinya, seandainya dia menulis sebuah buku, maka ia harus mengetahui dangan
sangat sempurna ilmu tersebut. Yang kedua adalah dukungan relasi yang punya
kekuatan dan uang. Yang terakhir adalah kesempatan khusus. Jadi
kesimpulannya ketika anda memiliki kesempurnaan akan suatu ilmu lalu mempunyai
dukungan relasi yang kuat maka kesempatan khusus akan tercipta” kata beliau.
Lalu beliau menganalogikannya dengan komunitas Makelar
Sedekah Mas Mono. “misal selesai acara, anda colek mas Mono, mas boleh
ngobrol sebentar? (sambil ngeluarin laptop untuk presentasi) lalu anda
menjelaskannya dan akhirnya mas mono suka, maka anda telah sampai pada tahap
yang pertama dan kedua, tahap yang pertama dan kedua bebas yang mana dulu
karena ketika keduanya tercipta maka hasilnya adalah kesempatan khusus tadi”
Beliau juga menjelaskan perbedaan antara orang yang tahu
dengan orang yang berilmu. “bedanya orang yang tahu, dan orang yang berilmu
adalah ketika orang yang tahu mengetahui suatu ilmu baru, maka ia akan sekadar
mengetahuinya saja, misalnya dengan mengucapakan ... oh.. begitu ya... beda
dengan orang yang berilmu, klo orang yang berilmu ketika mengetahui ilmu baru
ia akan memetodekannya. Misalnya ketika ia melakukan sedekah di pagi hari, lalu
siangnya ia ditraktir temennya makan siang. Maka keesokan hari dan seterusnya
ia akan memetodekannya. Metodenya adalah, klo sedekah pagi maka akan dapat
makan siang gratis.”
Beliau mengisahkan tentang pentingnya memiliki prinsip dalam
hidup. “kalian tahu samurai di jepang? Ketika dalam pertarungan, orang yang
kalah akan bunuh diri dengan pedangnya sendiri (harakiri), namun ketika
lawannya meninggal dengan bunuh diri, yang menang akan menundukkan (memberi
hormat) kepada lawannya yang kalah. Ini menandakan orang yang mempunyai
prinisip (yang kalah harus menusukkan pedangnya sendiri ketubuhnya) akan
dihormati.”
foto dikutip dari @MasMono08
Dan beliau juga mengisahkan tentang pesepeda Lance Amstrong
yang mengakui bahwa ia memakai doping. ”saat ini kita melihat Lance Amstrong
dihujat karena menggunakan doping, tapi saya yakin 5-10 tahun kedepan namanya
akan harum karena apa? Karena kejujurannya mengakui memakai doping.” Beliau
bertanya kepada peserta, “cobadeh liat, banyakan orang jujur atau orang yang
membutuhkan orang yang jujur?”
Andre Raditya juga membahas tentang keadaan Indonesia yang
menurutnya harus memiliki banyak guru. “Indonesia harus mempunyai banyak
guru, guru yang menginspirasi orang banyak. Jadi jangan sampai ketika ada
seminar pembicaranya itu-itu lagi. Saya (menunjuk dirinya) juga perlu belajar
sama seperti Anda, duduk disana (menunjuk ke arah peserta), klo saya disini
(didepan) terus lama kelamaan ilmunya akan habis karena terus dikeluarkan tanpa
ada ilmu yang masuk.” “Indonesia jangan istiqomahlah, dari sejak saya SD sampai
sekarang masih saja jadi negera berkembang gk maju-maju”. Katanya.
”dalam mengembangkan diri ada enam level yang harus ditempuh,
1) buku, 2) audio book, 3) seminar, 4) training, 5) workshop dan 6) coaching.” Tegasnya. Dan beliau menambahkan, “di
Indonesia dominan baru sampai ke level yang ketiga, jarang sekali yang sampai
pada level coaching”.
Beliau menambahkan “saya yakin koq, Allah menciptakan kita
dengan serius bahkan sangat sangat serius. Dan saya yakin setiap orang pasti
punya ide yang original.”
Beliau juga menyampaikan bahwa dosa terbesar yang dilakukan
di Indonesia adalah Riba. ”kalian tahu dosa besar yang paling
terang-terangan di Indonesia?... Zina? Zina masih banyak yang ngumpet-ngumpet”.
Mas Mono nyeletuk sambil niruin gaya cewek yang meluk cowoknya dimotor. “judi?
Masih ngumpet-ngumpet. Dosa besar yang paling terang-terangan di Indonesia
Adalah Riba. Tuh... liat dijalan bilboardnya gede banged, 5%, bunga 0%.” “Padahal
Allah terang-terangan pula dalam Alquran menyatakan bahwa Allah mengharamkan
Riba dan (menghimbau) menyuburkan sedekah. Jadi klo kita masih melakukan riba,
maka kita juga terang-terangan melawan perintah Allah.” Tambahnya.
Menutup Makelar Sedekah Sharing Bisnis, beliau juga
menyampaikan kisah Rasulullah saw. “Rasul saw ketika berumur 12 tahun beliau
sudah ikut berdagang bersama pamannya, beliau saw pada saat ini masuk saat start.
Jadi benar sabdanya bahwa 7 tahun pertama biarkanlah anakmu bermain, lalu 7
tahun kedua latihlah disiplin, dan 7 tahun ketiga ajaklah tuk bermusyawarah.”
“ketika Rasul saw masuk usia 25 tahun beliau masuk dalam tahap ready,
dalam tahap ini Rasul saw cakap dalam bersosialisasi, mental (menikah),
finansial (mahar menikah 500 dirham + 20 ekor unta merah) dan spiritualitas.
Dan ketika berumur 40 tahun Rasul saw masuk saatnya fight yang disebut
juga dengan masa keRasulan yakni menyampaikan wahyu kepada Umatnya.” “beda
dengan kita, masuk tahap start umur 23 tahun, ketika lulus kuliah. Telat
10 tahunan dari Rasulullah saw”.
Ketika sesi tanya jawab, alhamdulillah penulis mendapatkan kesempatan bertanya, berikut pertanyaannya; “ketika mas Andre Raditya mengatakan dosa besar yang paling terang-terangan di Indonesia adalah Riba, saya ingin bertanya, ketika saya dikampus saya mendapatkan rekening konvensional, ketika mengajukan beasiswa, diharuskan membuat rekening konvensional (lagi), bahkan ketika saya mulai berdagang (buku via online) sejak tahun lalu (maret 2012) sampai saat ini baru satu orang saja yang mentransfer dengan bank syariah, ketika saya “sodorkan” rekening syariah, selalu ditanya ada rekening bank ini (konvensional), gimana solusi / pendapat mas?
Setelah menjelaskan beberapa pendapat ulama ada jawaban yang paling saya ingat; “solusinya ketika menggunakan rekening bank konvensional dalam rekening bisnis atau pribadi ada dua, yang pertama diamkan uangnya direkening atau ambil uangnya lalu sedekahkan untuk kepentingan umum seperti membangun jalan dsb. Makanya saya pribadi setiap bulan selalu print out rekening koran saya dan mengambil uang yang memang hak saya nya saja. Lagian kan sebenarnya Bank itu halal, yang haramkan ribanya”
Semoga bermanfaat dan diharapkan
komentarnya dikolom komentar bagi yang ingin berdiskusi
Jakarta, 15 Februari 2013
@IhsanPBCorpID | @PBbookstoreID HARGA BUKUnya JUJUR (Akad #MURABAHAH)
mantap....backlink yah om hehehe!!!
BalasHapus