.:. terima kasih sudah berkunjung ke blog saya, semoga bermanfaat untukku (khususnya), untukmu dan untuk kita semua..^^ ~amiinnn .:. YUKKK,,,, sama-sama berusaha jadi orang yang BERMANFAAT bagi orang lain,,, bukan MEMANFAATKAN,,, apalagi kita yang DIMANFAATKAN... .:. >>> IHSAN PANGERAN BONTOT CORP TWITTER:: @ihsanpbcorpID FB:: IHSAN PANGERAN BONTOT BOOKSTORE | 0856-9766-3213 / (021)4095-8449 <<<
Foto saya
Duren Tiga, Pancoran, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Muhamad Ihsan ‘Pangeran Bontot’ | Pria kelahiran Jakarta 26 Des ’90 yang ketika SMK mengambil jurusan Akuntansi ini berhasil menyelesaikan Studinya dengan mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE. Sy) dari UIN Jakarta pada tahun 2013. Setelah lulus kini dia menjadi salah satu pengajar di Katakazya Islamic Preschool. Ihsan Pangeran Bontot Corp (@IhsanPBcorpID) merupakan usaha yang dirintisnya sejak kuliah, dan telah melahirkan Online Bookstore bernama Pangeran Bontot Bookstore (@PBbookstore). Pria yang juga aktif di komunitas Tangan Di Atas wilayah Jak-Sel, Komunitas EntrePrayer dan YISC Alazhar ini mempunyai keinginan yang sangat mulia yakni menjadi orang yang bermanfaat bagi sesamanya.

Selasa, 14 Desember 2010

.::. cerita pendek tentang santri Majelis Rasulullah asal papua .::.

 












.:. perjalanan dakwah Hb. Munzir .:.


pernah terjadi kejadian lucu, mobil L300 mitsubishi tua, milik santri santri dari papua yg jamaah MR, disetopin razia polisi

polisi : mana stnk kamu..?,

maaf pak, ini mobil wakaf, stnk dan bpkb dipegang pimpinan pesantren..

polisi gusar, mana sim kamu..??

maaf pak saya taruh di jaket, jaketnya dipake teman saya udah duluan jalan.,.

polisi makin gusar, mau kemana kamu.??

ini pak, bawa anak anak santri santri papua, mau pulang ke pesantren abis majelis..

bohong kamu..!, kamu cuma sendiri ngaku bawa santri2..!, mana santri2 nya..??

si supir nunjuk ke belakang, tu mobil L 300 tua kursinya emang udah dicopotin semua, anak anak santri papua itu masih kecil kecil, duduk dibawah aja tanpa kursi, dan ga keliatan ma polisi..

supir berkata : bener pak, mereka ada 20 orang di belakang,,

polisi marah dan penasaran : bohong kamu..!!, koq ngga keliatan..???

lalu polisi menyorotkan lampu senter ke belakang, terlihatlah puluhan anak anak santri yg duduk dibawah tanpa kursi, mereka kan hitam2 pula, namanya juga anak papua, jadi ngga keliatan kalo malem



Hb. Munzir disambut dengan adat desa sana

polisinya melongo.., lalu ketawa terbahak bahak, hadooouuuuh.,.. ini koq ngga ada korsinya...!!, nongkrong semua dibawah begini..., udah ni saya kasi duit, bagi2 buat santri..,

polisi ngasi duit 100 ribu, lalu berkata sambil masih ketawa : udah jalan kamu sana..!

copast dari ::: http://www.facebook.com/note.php?note_id=168529279854463

... f(-,-)? ...

Aku minta pada ALLAH setangkai bunga segar ...
Dia beri aku kaktus berduri ...

Aku minta pada ALLAH hewan mungil nan cantik ...
Dia beri aku ulat berbulu ...

Aku sempat sedih, kecewa , dan protes ...
Betapa tidak adilnya ini ...

Namun kemudian ...
Kaktus itu berbunga ...
sangat indah sekali ...
ulatpun tumbuh dan berubah menjadi kupu-kupu yang teramat cantik ...

Itulah jalan ALLAH ...
indah pada waktunya ...
ALLAH tidak memberi apa yang kita harapkan ...
tapi memberi apa yang kita perlukan ...

Walau kadang sempat sedih, kecewa, terluka ...
Tapi jauh diatas segalanya Dia sedang merajut yang terbaik untuk kehidupan kita ...

ALLAHU AKBAR ..
ALLAHU AKBAR ..
ALLAHU AKBAR ..

Masihkah kita berharap pada yang lain ... ??

¤Ini adalah surat dari Amrozi untuk istrinya sebelum beliau dieksekusi mati¤


Wahai Allah -Kau tlah memberiku kaktus berduri & ulat berbulupun tlah kuterima ...
dan aku pun sudah sedih, marah, kecewa, marah, tp smuanya tak guna Wahai Allah ...
karena ini adalah kehendak-Mu ...
ya ini kehendak-Mu Wahai Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang ...

dan aku selalu menunggu kaktus ini berbunga nan indah ...
dan aku jg selalu menunggu ulat berbulu ini menjadi kupu-kupu yg indah ...
tak ada yg mustahil bagi-Mu Rabbiy ... ^_^



... Ridhanya Allah ada pada ridhanya orang tua, dan murkanya Allah ada pada murkanya orang tua ...

wahai Allah mama sudah meridhai aku dibisnis ini,, dan semoga ini pertanda -Engkau meridhai pula Ya Allah ... (n_n)


.. dan bimbing aku untuk mencari 'maisyah' (penghidupan) dulu Ya Allah,, baru setelah itu -Kau izinkan aku mencari 'aisyah' ku ..


* semoga Allah senantiasa melindungimu,, mengabulkan hajat-hajatmu,, dan selalu menghadirkan senyum, tawa, dan kebahagian dalam hari-harimu ...
dan insya Allah ku takkan pernah lelah mendoakanmu ...



n e v e r g i v e u p ! ! !

Rabu, 01 Desember 2010

.::. teguran untuk muda-mudi f(-,-) .::.




Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam ...
karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ...
kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang, kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya..

karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu.. menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu ..

karena diammu bukti kesetiaanmu padanya ..
karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH swt. pilihkan untukmu ...

ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan ALi ?
yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ...
tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah

karena dalam diammu tersimpan kekuatan ... kekuatan harapan ...
hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ...
bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap padanya ?

dan jika memang 'cinta dalam diammu' itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata,
biarkan ia tetap diam ...

jika dia memang bukan milikmu, toh Allah, melalui waktu akan menghapus 'cinta dalam diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat ...

biarkan 'cinta dalam diammu' itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu menjadi rahasia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu ...

Allah..
Aku berdoa untuk seorang lelaki, yang akan menjadi bagian dari hidupku..
Seseorang yang sungguh mencintai-MU lebih dari segala sesuatu..
Seorang lelaki yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau..
Seorang lelaki yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk-MU..
Wajah manis dan daya tarik fisik tidaklah penting..
Yang paling penting adalah,,
sebuah hati yang sungguh mencintai dan haus akan Engkau dan memiliki keinginan untuk bertemu Engkau..
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup, sehingga hidupnya tidaklah sia-sia..
Seseorang yang memiliki hati yang bijak bukan hanya otak yang cerdas..
Seorang lelaki yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormatiku..
Seorang lelaki yang tidak hanya memujaku tetapi dapat juga menasehatiku ketika aku salah..
Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tetapi karena hatiku..
Seorang lelaki yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu dan situasi..
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang perempuan ketika berada di sampingnya..
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna, Namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna, sehingga aku dapat membuatnya sempurna dimata-MU..
Seorang lelaki yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya..
Seorang lelaki yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya..
Seseorang yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya..
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna..
Dan aku juga meminta :
Buatlah aku menjadi seorang perempuan yang dapat membuat lelaki itu bangga dan bahagia..
Dan jadikan aku wanita solehah untuk mendampinginy sampai akhirat kelak..
Berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintai-MU, sehingga aku dapat mencintainya dengan cinta-MU, bukan mencintainya dengan sekedar cintaku..
Berikanlah Cahaya-MU yang lembut sehingga kecantikanku datang dari-MU bukan dari luar diriku..
Berilah aku Kekuatan-MU sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya..
Berikanlah aku Penglihatan-MU sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dalam dirinya dan bukan hal buruk saja..
Berikan aku mulut yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaan-MU dan pemberi semangat, sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari..
Berikanlah aku kasi dan sayang-MU agar aku akan tersenyum dgn penuh kasi sayang padanya setiap pagi..
dan aku yakin,,
Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang Kau tentukan
Amin…

Sabtu, 27 November 2010

Tanda Munculnya Kemakmuran Bagi Muslimin-Muslimat (Senin, 22 November 2010)


قَالَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا تَقُومُ السَّاعَةُ، حَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ،وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ، وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ، وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ، وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ، وَهُوَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ، حَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمْ الْمَالُ، فَيَفِيضَ.
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw : “Tiada akan datang hari kiamat hingga tercabutnya ilmu, dan terjadi banyak gempa, dan waktu terasa bergulir cepat, dan munculnya banyak fitnah, dan banyaknya perkelahian dan pembunuhan, hingga berlimpah pada kalian harta, maka harta ditumpahkan seluas-luasnya” (Shahih Bukhari)


Assalamua’laikum warahmatullahi wabarakatuh,
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِيْ هَذَا الْجَمْعِ اْلعَظِيْمِ


Limpahan Puji kehadirat Allah subhanahu wata'ala Yang Maha Luhur, Yang Maha Menciptakan segala anugerah, dan berpadu segala anugerah terluhur Nya pada satu makhluk Yang Paling di Cintai Nya, Yang dengan mencintainya terbukalah kesempurnaan iman, yang pada setiap ucapan kalimat tuntunannya tersimpan rahasia keridhaan Allah, dan itulah anugerah terluhur, Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam Yang Allah utus sebagai pembawa dan pengenal iman, iman adalah kenikmatan terbesar bagi kita, dan Allah subhanahu wata'ala menerbitkan iman dengan Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagai matahari penerbitnya, menerangi kita sebagaimana firman Nya subhanahu wata'ala :
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا، وَدَاعِيًا إِلَى اللَّهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيرًا
“Wahai Nabi, Sungguh Ku utus engkau untuk menjadi saksi, saksi bagi setiap umatnya dan saksi bagi para Nabi yang terdahulu dan pembawa kabar gembira dan pembawa teguran dan sebagai penyeru kejalan Allah dengan izin Allah” (QS Al Ahzab 46)
Maksud kalimat “izin Allah” adalah seruan Beliau shallallahu 'alaihi wasallam itu demikian luhurnya dan tidak akan berhenti dengan wafatnya Beliau, tapi berkelanjutan dari zaman ke zaman abadi, menghantar manusia menuju keluhuran yang fana dan yang abadi.


Hadirin hadirat yang di muliakan Allah,
Demikian Sang Pemilik keabadian, telah menganugerahkan kepada kita seorang pemimpin dan imam yang sangat luhur yang dengan mengikuti Beliau terbitlah cinta Allah yang tidak di terima cinta kepada Allah kecuali dengan mengikuti Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Katakanlah jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam), maka kalian akan dicintai Allah dan Dia swt akan mengampuni dosa dosa kalian, dan Allah itu Maha Mengampuni dan Maha Berkasih sayang” (Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam)” (QS Ali Imran 31).Allah palingkan semua orang yang ingin mencintai Allah untuk mengikuti Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, kalian akan di Cintai Allah dengan mengikuti Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam
وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ
“Dan diampuni dosa – dosa kalian”
Allah semoga memberi kita kemudahan untuk mengikuti Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dhahiran wa bathinandidunia dan bersama Beliau di akhirat.


Hadirin hadirat yang di muliakan Allah,
Seraya berfirman Jallawa’ala :
الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ أَضَلَّ أَعْمَالَهُمْ، وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَآَمَنُوا بِمَا نُزِّلَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَهُوَ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ كَفَّرَ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَأَصْلَحَ بَالَهُمْ
“Mereka yang tidak mau beriman kepada Sang Nabi maka terhapuslah seluruh amal – amal baik mereka dan mereka yang beriman dan beramal Shaleh, beriman dengan apa yang Ku turunkan kepada Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, beliau itu adalah kebenaran dari Tuhan pemilik mereka semua yang memelihara seluruh mereka manusia keturunan Adam” (QS Muhammad 1-2)
Setiap detik didalam pemeliharaan Ilahi, pemandangannya, pendengarannya, lisannya, detak jantungnya, setiap nafasnya, yang semuanya berada didalam pemeliharaan Yang Maha Tunggal, ketika Allah mencabut satu darinya maka penglihatan tidaklagi bisa melihat kecuali dengan izin Nya, pendengaran tidak bisa mendengar kecuali dengan izin Nya, seluruh sel tubuh tidak akan berfungsi kecuali dengan perintah Nya, kecuali dengan instruksi Ilahi untuk terus berbakti kepada kita dan menopang apa yang kita inginkan baik dan buruknya dan kebaikan akan kembali kepada kita 10 kali lebih besar hingga 700 kali lebih besar dari kebaikan itu sendiri dan kejahatan akan kembali pula kepada kita satu kali saja, namun merugilah mereka yang berbuat kejahatan. Semoga Allah menjauhkan kita dari segala perbuatan yang jahat dhahir dan bathin, amin Allahumma amin.
“ketika mereka para sahabat merasakan banyak yang berbuat dosa dan kesalahan, hati mereka gundah dan tidak tenang ingin mendapatkan pengampunan yang jelas dari Allah maka Allah swt berfirman menceritkannya :
وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا
“mereka berdatangan kepadamu (wahai Muhammad), lalu mereka mohon pengampunan dosa kepada Allah subhanahu wata'ala dihadapan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallam memohonkan pengampunan dosa untuk mereka,(mereka itu yang datang kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan beristighfar mohon pengampunan kepada Allah di depan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam) akan menemui Allah menerima seluruh taubat mereka dan Allah akan berkasih sayang pada mereka” (QS Annisa 64)
Allah menyambut mereka yang berdatangan kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, beristighfar kepada Allah subhanahu wata'ala dihadapan Rasulullah, kenapa Allah subhanahu wata'ala riwayatkan dan sampaikan kejadian ini di dalam Al Qur’an padahal itu jarang terjadi pada shahabah, Allah ingin kemukakan bagaimana mulianya kedudukan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dihadapan Allah “mereka itu ketika telah mendhalimi diri mereka sendiri, banyak diantara mereka yang merasa banyak telah berbuat dosa datang kehadapanmu wahai Muhammad, mereka berdatangan kehadapan Rasulullah lalu baru beristighfar kepada Allah karena mereka tau cintanya kepada Allah paling banyak ada pada Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, mereka tidak tau kemana lagi harus mencari maaf dan cinta yang lebih besar dari pada duduk didekat Muhammad Rasulullah untuk mendapat pengampunan kepada Allah”
Hadirin hadirat yang di muliakan Allah,
Oleh sebab itu berkata Sayyidina Abu Hurairah radhiyallahu'anhu :
“ Wahai Rasulullah ketika kami sedang memandang wajahmu maka terangkat iman kami kepada keluhuran jauh dari pada saat kami tidak sedang melihatmu” Demikian indahnya cahaya hidayah yang Allah terbitkan di wajah SayyidinaMuhammad shallallahu 'alaihi wasallam


Hadirin hadirat yang di muliakan Allah,
Sampailah kita ke majelis luhur ini dengan undangan Ilahi untuk mencapai keluhuran yang lebih dari sebelumnya untuk terus di muliakan oleh Allah dari kehinaan menuju kemuliaan, dari kemuliaan menuju kemuliaan yang lebih, tangga – tangga keluhuran yang telah di hamparkan Allah kepada kita hingga naik derajat kita hingga naik lebih luhur dari pada sebelum kedatangan kita ke majelis ini dan keluar dari sini terus membawa rahmat dan teruslah dan teruslah dan janganlah bosan duduk bersama keridhaan Allah dan Rasul Nya.


Saudara saudariku yang di muliakan Allah,
Allah subhanahu wata'ala tiada henti – hentinya melimpahkan kemuliaan kepadaku dan kalian dan umat ini, walaupun kita melihat adanya musibah disana sini, Gunung Merapi, bencana Alam dan lain sebagainya sebagai teguran dan penghapusan dosa, bukan sebagai kemurkaan untuk umat Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Ingatlah dimasa terdahulu jika Allah subhanahu wata'ala melihat umat Nabiyallah Musa yang telah jelas – jelas Allah tolong dengan terbelahnya lautan agar mereka selamat dari kejaran Fir’aun lalu Allah timpahkan lautan untuk menenggelamkan Fir’aun, lalu mereka masih juga berbuat maksiat kepada Allah. “Maka Ku angkat Gunung Tursina diatas kepala umat Nabi Musa, gunung itu diatas kepala mereka diangkat, mereka di perintah oleh Allah, dipaksa untuk berjanji setia meninggalkan dosa dan taat untuk bersujud kepada Allah subhanahu wata'ala, maka mereka sujud dengan takutnya, takut gunung itu runtuh diatas kepala mereka” Bukan Allah membuat ledakan kecil, atau awan panas, tapi gunung itu di angkat diatas kepala mereka, jika mereka tidak mau sujud akandi timpakan keseluruhan gunung itu diatas mereka dan hilanglah semua ummat itu.


Hadirin hadirat yang di muliakan Allah,
Bagaimana Allah telah membela umat Nabi Musa a.s namun Allah subhanahu wata'ala juga adil ketika pembelaan Allah dibalasdengan hal yang kufur dan maksiat maka Allah subhanahu wata'ala memaksakan mereka untuk taat kepada Nya subhanahu wata'ala dengan mengangkat Gunung Tursina maka sungguh hal yang terjadi bagi kita ini sangatlah kecil, umat – umat sebelumnya.
Ummat Nabiyallah Daud alaihi salaam ketika sudah dilarang untuk tidak boleh mengambil ikan bernelayan di hari sabtu, namun masih juga mereka berbuat, maka Allah subhanahu wata'alaberfirman :
“jadilah kalian kera – kera, (monyet – monyet) yang hina, (QS Al baqarah 65) berubahlah mereka menjadi kera keseluruhannya yang masih juga tidak taat kepada perintah untuk tidak boleh bernelayan di hari sabtu untuk umat itu, 3 hari kemudian mereka wafat”
Demikian di jelaskan pd kitab kitab tafsir, 3 hari hidup sebagai kera karena menolak perintah Allah subhanahu wata'ala, bermaksiat kepada Allah subhanahu wata'ala, kenapa Allah berbuat demikian, karena usia mereka sangat panjang, namun usia umat ini yang sangat singkat dan Nabi Nya yang paling mulia, yang paling indah, ketika mereka telah berkata, yang Allah subhanahu wata'ala ceritakan :
وَإِذْ قَالُوا اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ هَذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَأَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِنَ السَّمَاءِ أَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ،
“ketika mereka berkata (Kata Allah) orang – orang Quraisy, berkata ‘wahai Allah (mereka juga percaya kepada Allah, orang Quraisy musyrikin itu percaya kepada Allah juga, dan mereka percaya ada 360 tuhan berhala lainnya selain Allah subhanahu wata'ala) jika Muhammad ini membawa kebenaran buktikan dengan turunnya hujan batu untuk kami dan dengan datangnya siksaan yang pedih sebagai bukti bahwa beliau ini membawa kebenaran” (QS Al Anfal 32)
Allah yang menjawab (Allah ceritakan ucapan itu) ketika mereka berkata :
وَإِذْ قَالُوا اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ هَذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَأَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِنَ السَّمَاءِ أَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ، وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
“ketika orang – orang musyrikin Quraisy berkata ‘wahai Allah jika ini kebenaran dari Mu maka tumpahkan kepada kami hujan batu dan siksaan pedih, bukti bahwa Muhammad ini membawa kebenaran….”
Lalu Allah meneruskan ayatnya : “Allah tidak akan menyiksa mereka musyrikin Quraisy selama engkau wahai Muhammad masih berada diantara mereka” (QS Al Anfal 32-33) Musyrikin Quraisy yang telah menantang Allah masih Allah tahan siksanya karena diantara mereka ada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Allah jelaskan : “Allah tidak akan menyiksa mereka dan tidak akan menurunkan azab atas mereka kalau engkau ada diantara mereka”
Hadirin hadirat, padahal mereka layak mendapatkan bala dan azab, mereka menantang Allah kalau ini kebenaran turunkan hujan batu, tetap Allah tolak karena ada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam diantara mereka, Rahmatan lil’alamin
Lalu Allah teruskan :
“dan tiadalah Allah akan menurunkan siksaan pada mereka selama ada di antara mereka yang beristighfar” mohon pengampunan yang banyak maka wilayah – wilayah sekitarnya akan aman, demikian di jelaskan di dalam kutubuttafaasir bahwa yang di maksud bahwa semua orang harus istighfar baru Allah jauhkan musibah, tidak !!! tapiwalau ada sebagian orang yang beristighfar para shalihin shalihat yang berdzikir yang beristighfar memohon pengampunan itu akan membuat Allah menyingkirkan musibah dari pada orang – orang yang jahat walaupun ada di sekitar mereka, Warisan dari pada kemuliaan Rahmatan lil’alamin sayyidina Muhammadshallallahu 'alaihi wasallam.
Hadirin hadirat yang di muliakan Allah,
Dimalam yang luhur ini sampailah kita kepada hadits Rasul shallallahu 'alaihi wasallam
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ، حَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ،وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ، وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ، وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ، وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ، وَهُوَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ، حَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمْ الْمَالُ، فَيَفِيضَ. (صحيح البخاري)
“belum akan datang hari kiamat, kecuali tanda – tandanya adalah tercabutnya ilmu”
Bagaimana tercabutnya ilmu ? Rasul bersabda di riwayatkan di dalam Shahih Bukhari dalam riwayat lainnya : “Allah subhanahu wata'ala mencabut ilmu, (bukan mencabut, langsung dari dada hamba – hambanya ilmu itu dari hati hambanya, Bukan !!!) akan tetapi Allah subhanahu wata'ala mencabut ilmu dari dunia itu dengan mewafatkan para ulama” Semoga Allah memanjangkan usia para ulama kita, “sampai satu wilayah tidak lagi tersisa ulama, maka mereka terpaksa mengambil orang yang tidak tahu apa – apa sebagai dianggap ulama maka mereka ditanya, mereka berfatwa semaunya, maka mereka sesat dan menyesatkan”(shahih Bukhari)
Hadirin hadirat dalam riwayat lainnya Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
“para Shalihin wafat dan wafat sampai tidak tersisa lagi shalihin di satu wilayah maka Allah tidak peduli lagi apa yang menimpa wilayah itu, kebaikan kah atau keburukan, tangisankah, apapun yang mereka perbuat Allah tidak lagi melihatnya” (Shahih Bukhari)
Maksudnya keberadaan para Shalihin adalah paku – paku di muka bumi dan ketidak beradaan mereka dan kemangkatan mereka adalah akan membuat semakin banyaknya musibah karena merekalah yang paling banyak istighfar, merekalah banyak do’a, merekalah yang banyak dzikir maka bagaimana cara menolak musibah ? membangkitkankembali generasi ahlul dzikir, generasi shalihin, generasi ahlul Sujud. Semoga bangkit muslimin muslimat dengan generasi shalihin, generasi muqarrabin.Amin Allahumma amin.
Juga dengan semakin cepatnya perputaran waktu, terasa semakin cepat waktu itu dari mulai pagi baru saja istirahat sebentar sudah waktu dhuhur, baru dhuhur sudah masuk Ashar, baru selesai Ashar tidak lama maghrib, isya’ serasa hari semakin hari semakin cepat, menunjukkan waktu hari akhir akan segera semakin mendekat, dan banyaknya gempa bumi, di mana – mana terjadi gempa, gunung merapi buat gempa, Tsunami buat gempa, banjir buat gempa, tanpa sebab gempa terjadi, di mana – mana gempa, dan munculnya banyak fitnah, banyak fitnah di sini di riwayat lainnya yaitu banyak yang mengaku Nabi, ada yang mengaku Tuhan, ada yang mengaku malaikat dan semakin banyak terjadi pembunuhan dan pembunuhan, terjadi pembunuhan, perpecahan, saling hantam satu sama lain, itu semua terus terjadi sampai datang waktunya nanti berlimpah pada kalian harta dan dia betul – betul dilimpah ruahkan oleh Allah subhanahu wata'ala.
Hadirin hadirat ini ditanyakan oleh para sahabat dalam riwayat lainnya
“wahai Rasul, kami bertanya bagaimana saat berlimpahnya harta bagi penduduk bumi di akhir zaman itu” Rasul bersabda :
“mereka lebih mencinta sujud dari pada kehidupan dunia mereka” (Shahih Bukhari) Maksudnya semakin banyak orang yang suka dengan sujud dan dzikir menunjukkan semakin dekatnya waktu kemakmuran akan tiba janji Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.


Hadirin hadirat yang di muliakan Allah,
Demikian luhurnya Rasul shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan kejadian ini dan semua kejadian ini telah terjadi tinggal yang terakhir yang saya tunggu munculnya kemakmuran, semoga segera berlimpah kemakmuran atas muslimin muslimat, tanda – tandanya yang sudah di perlihatkan dan sudah jelas insya Allah akan semakin dekat, semakin banyak orang yang sujud, makin banyak orang yang cinta sujud, sujud dengan jasadnya dan sujud dengan hatinya, berdzikir adalah hakikatnya sujud, semua ibadah adalah hakikatnya sujud, semua taat adalah hakikatnya sujud.
Hadirin hadirat yang di muliakan Allah,
Maka semakin banyak generasi muda yang baik dan bertaubat kepada Allah subhanahu wata'ala, tanda kemakmuran semakin dekat, semoga Allah mempercepatnya, hingga tersingkir dan berhenti semua bencana, berhenti semua perpecahan, berhenti semua itu berganti dengan kemakmuran,
saat itu di tanyakan kepada Rasul, diriwayatkan di riwayat yang tsiqa,
“Wahai Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bagaimana saat itu kejadian bumi?”
“Allah perintahkan pada bumi untuk memuntahkan semua pendaman hartanya, bumi di perintahkan oleh Allah, pendaman harta qarun semua di muntahkan oleh bumi saat itu” Mulai harta karun, semua yang terpendam, apakah berupa emas yang belum di buat (emas yang masih mentah) atau berlian, atau lainnya, mulai di keluarkan oleh bumi terus, sampai pendaman – pendaman orang – orang yang terdahulu di keluarkan oleh bumi dan di perintahkan oleh Allah subhanahu wata'ala untuk mengeluarkannya, untuk orang – orang yang banyak dzikir, banyak beribadah, banyak bersedekah, banyak bersujud kepada Allah subhanahu wata'ala.


Hadirin hadirat semoga hal itu akan semakin dekat amin Allahumma amin, diriwayatkan didalam riwayat yang tsiqah, ketika Rasul shallallahu 'alaihi wasallam berwasiat, diriwayatkan di dalam Shahih Muslim Rasul shallallahu 'alaihi wasallam mewasiatkan barang siapa yang kehilangan sesuatu, maka hendaknya dia berdo’a :
اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَ ا
“Wahai Allah berilah aku pahala atas musibah yang menimpaku dan gantikanlah dengan yang lebih baik”
Hal ini di dengar oleh ummu Salamah radhiyallanhawa ardoha ketika suaminya wafat yaitu Abu Salamah, maka ia membaca do’a ini,
Hati – hati dengan lintasan pemikiranmu !!!karena lintasan pemikiranmu di lihat oleh Allah dan Allah bisa menentukan baik dan buruknya seseorang dengan melihat lintasan pemikirannya.
Di riwayatkan di dalam Shahih Bukhari Rasul shallallahu 'alaihi wasallambersabda :
“hati – hati dengan cita – cita kalian karena kalian tidak tau apa yang akan di berikan oleh Allah untuk kalian” Menunjukkan apa dari getaran jiwa kita bisa merubah nasibmu dimasa mendatang menjadi lebih baik atau menjadi lebih buruk.
Berkata Ummu salamah didalam hatinya :
“aduuh ….suamiku wafat diambil Allah subhanahu wata'ala, namun diajarkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, suruh baca ‘wahai Allah beri aku pahala musibahku ini dan gantikan dengan yang lebih baik darinya’ lalu aku berkata ‘ya sudah aku ikuti Sunnah Nabi ku Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sambil bertanya – Tanya mana ada lagi yang lebih baik dari suamiku, karena Abu Salamah adalah orang yang pertama kali mati syahid”
Maka beberapa tahun kemudian Ummu Salamah hijrah ke Madinatul Munawarah, lalu dia dilamar oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Ummu Salamah menjerit dan menangis.
Maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallamberkata :
“wahai Ummu Salamah jika kau tidak mau terima lamaranku, aku akan pulang jangan sampai membuatmu sedih, jangan sampai membuatmu bingung, kenapa engkau menjerit dan menangis” Ummu Salamah berkata :
“Wahai Rasulullah, bertahun – tahun yang lalu saat suamiku wafat aku ingat do’amu kau katakan “ beri aku pahala dalam musibah aku, gantikan dengan yang lebih baik darinya’ aku teringat yang wafat suamiku, siapa yang lebih baik dari suamiku?? ternyata getaran hatiku itu di dengar Allah, dan kini engkau wahai Rasul di tunjukkan oleh Allah gantinya”
Dari pertanyaan Ummu salamah “siapa yang lebih mulia dari suaminya ?”Allah jawab dengan Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sebagai gantinya, maka aku menangis kata Ummu Salamah“bagaimana kau bisa melamar?” “perintah Allahsubhanahu wata'ala”


Hadirin hadirat yang di muliakan Allah,
Demikian indahnya aturan Ilahi, bagi mereka yang sangka baik kepada Allah subhanahu wata'ala,maka perbanyaklah sangka baikmu, sebagaimana sabda Rasul shallallahu 'alaihi wasallam : “diantara kalian ada yang beramal dengan amal – amal ahli Syurga, amal – amal baik terus sampai antara dia dan syurga hanya tinggal 1 hasta lagi saja, tinggal beberapa nafas lagi dalam hidupnya didahului oleh kehendak Allah, di dahului oleh ketentuan Allah, bahwa dia harus menjadi penduduk Neraka, maka dia berubah amalnya menjadi amal – amal orang – orang yang jahat maka ia wafat dalam keadaan masuk Neraka, diantara kalian ada orang – orang yang terus jahat sampai antara dia dengan Neraka hanya tinggal 1 hasta saja lalu dia di dahului oleh ketentuan Allah untuk masuk kedalam Syurga maka berbalik amal pahalanya menjadi amal – amal orang yang baik setiap perbuatannya maka ia wafat dan wafat sebagai ahli Syurga” (Shahih Bukhari)Para Muhadditsin mensyarahkan Hadits ini adalah dari sebab getaran hati terjadi, ketika hati itu berbuat yang baik – baik pikirannya luhur maka itu akan menuntunnya kepada khusnul khatimah, namun apabila hati itu jahat walaupun ibadahnya banyak hatinya terus menghina orang, hatinya terus sombong pada orang lain, hatinya terus membenci orang lain, hatinya terus mencela orang lain, bisa saja di akhir Allah melihat orang ini tidak pantas masuk kedalam Syurga, maka Allah balikkan dengan ketentuannya, karena Allah subhanahu wata'ala.
“Sungguh Allah itu kata Rasul shallallahu 'alaihi wasallam tidak melihat pada perbuatan dan bentuk kalian tapi melihat kalian pada niat perbuatan itu, dan melihat apa yang ada pada Sanubari kalian, yang kalian fikirkan”
Hadirin hadirat saat seseorang bertakbir “Allahu Akbar” hatinya kosong, dia mendapat pahala, namun ketika ia bertakbir “Allahu Akbar” 1 kali dengan ucapan penuh kerinduan kepada Allah, jauh beribu kali lebih indah dari pada orang yang mengucapkannya yang sama dengan niat yang berbeda. Hadirin hadirat semoga Allah meluhurkan hati kita dengan cahayanya, perindah hati kita dengan keindahannya.
Hadirin hadirat yang di muliakan Allah, Maka jagalah hati dan sanubarimu, dalam niat – niat dan cita – cita, selalulah bercita – cita dengan hal – hal yang luhur, maka Allah akan melimpahkan keluhuran.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, Di riwayatkan di dalam riwayat yang tsiqah ketika salah satu wanita Bani Dinar yang saat Rasul shallallahu 'alaihi wasallam pulang dari peperangan maka dikatakan kepada ibu – ibu itu :
“wahai ibu suamimu wafat…” Maka berkata ibu itu :
مَا أَخْبَرَ رَسُوْلُ الله...؟
(Rasulullah kabarnya bagaimana?)
Dia lebih mencintai Rasul shallallahu 'alaihi wasallam dari yang lainnya, maka datang orang ke dua :
“wahai ibu sabar suamimu wafat anakmu juga wafat”
Ibu itu berkata :
مَا أَخْبَرَ رَسُوْلُ الله...؟
(Rasulullah kabarnya dulu bagaimana?) Maka datang orang ketiga :
“wahai ibu ayahmu wafat”
Maka berkata ibu itu :
مَا أَخْبَرَ رَسُوْلُ الله...؟
(Rasulullah kabarnya dulu bagaimana?)
Maka datang orang yang ke empat :
“wahai ibu kakakmu wafat”
Habislah sudah semua seluruh keluarganya, sebatang kara sendiri dia berkata :
مَا أَخْبَرَ رَسُوْلُ الله...؟؟؟؟؟!!
“Bagaimana kabarnya Rasulullah dulu???”
Suaminya wafat, anaknya wafat, kakaknya wafat, ayahnya wafat, ia berkata bagaimana kabarnya Rasulullah, maka orang berkata :
رَسُوْلُ اللهِ فيِ عَافِيَةٍ كَمَا شِئْتِ
(Wahai ibu Rasulullah dalam keadaan sehat wal’afiat seperti yang kau inginkan)
دلني اليه....!
“tunjukkan aku kepada Rasul, aku ingin melihat Beliau dulu supaya aku tenang bahwa beliau betul – betul sehat wal’afiat”
Maka saat dia di bawakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang juga baru pulang dari peperangan diatas kuda putihnya, maka teriaklah ibu – ibu itu :
يَا رَسُوْلُ الله، كُلُّ مُصِيْبَةٍ دُوْنَكَ جَلَل (أي صغيرة)
“Wahai Rasulullah, semua musibah kecil asal kau sehat wal’afiat…!”
Suaminya wafat, anaknya wafat, ayahnya wafat, kakaknya wafat, dia katakan “semua musibah kecil asal kau sehat wal’afiat wahai Rasul”
Demikian indahnya cinta wanita dari Bani Dinar kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.


Hadirin hadirat diriwayatkan di dalam Adabul mufrad oleh Imam Bukhari bahwa salah satu seorang sahabat, ketika Rasul shallallahu 'alaihi wasallam wafat dia berkata :
“Wahai Allah, ambil mataku, butakan penglihatanku, aku tidak mau melihat lagi apa – apa setelah wafatnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, jangan sampai mataku melihat lagi setelah wafatnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam”
Maka ia di butakan oleh Allah, para sahabat berdatangan kepadanya, bersilaturrahmi kepadanya karena dia buta, berkata para Sahabat :
“kenapa engkau buta?”
Ia berkata :
“aku tidak mau lagi melihat apapun kalau tidak lagi lihat wajah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, tidak bisa digantikan dengan kijang – kijang indah dari Yaman atau pemandangan – pemandangan lainnya, tidak bisa di gantikan oleh wajah indahnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, aku tidak butuh mataku lagi biar saja buta kalau tidak lagi memandang wajah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam” Demikian indahnya hati mereka para Sahabat Rasul, cinta mereka kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Di riwayatkan seorang ibu – ibu tua lanjut usia, ketika Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu'anhu lewat, Khalifah di masa lalu, pemimpin di masa lalu malam tidak tidur, keliling kerumah – rumah fuqara, keliling ke rumah – rumah dhu’afa, ke rumah – rumah orang susah , kerumah anak yatim barangkali ada rintihan tangis, barangkali ada yang kelaparan, barangkali ada yang kebutuhan maka dia lewat, rumah – rumah itu di ketahui, satu rumah di lewati Sayyidina Umar bin Khattab tau di situ ada seorang ibu – ibu lanjut usia yang sendiri sebatang kara tidak ada orang bersamanya di lewati oleh Sayyidina Umar bin Khattab mau di lihat apakah pelitanya hidup atau barangkali perlu di bantu untuk menghidupkan pelitanya, Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu'anhum, maka di malam hari itu iamendengar senandung do’a munajat dan tangis dari ibu tua itu, maka Sayyidina Umar mendekatkan telinganya “ jangan – jangan ibu – ibu ini lapar, kurang makanannya, aku harus membantunya”
Maka ia mendekatkan telinganya apa yang di rintihkan ibu itu, ternyata ibu itu sedang berdo’a :
“wahai Allah kau telah pisahkan aku dari Nabi Muhammad di dunia, jangan pisahkan lagi aku dengan Muhammad di akhirat, di dunia sudah kau buat Rasul wafat sebelumku, jangan sampai di akhirat aku tidak jumpa lagi”
Jatuh roboh Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu'anhu mendengar ibu itu, hingga tidak bisa lututnya menahan tubuhnya, dia jatuh berlutut dan menangis dari rindunya kepada Rasul shallallahu 'alaihi wasallam dan dari harunya atas do’a ibu yang sudah lanjut usia itu yang masih terus sedih dengan wafatnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sehingga berkata :
“wahai Allah kau telah wafatkan dan pisahkan aku dengan Nabi Muhammad di dunia, jangan pisahkan aku dengan Nabi Muhammad di akhirat”Demikian do’a ibu itu, Sayyidina Umar menangis radhiyallahu'anhu.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Diriwayatkan di dalam Shirah ibn Hisyam dan lainnya, bahwa ketika Rasul shallallahu 'alaihi wasallam berkurban untuk menyembelih onta, onta – onta itulah yang berdesakan ingin di sembelih oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, padahal kebiasaan hewan, sebagaimana hewan kalau mau di sembelih pasti akan mengamuk kalau melihat darah atau melihat temannya di sembelih, musti di tutup tidak boleh melihat, Maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallamberkata : “Buka biarkan mereka melihat”
“Wahai Rasul mereka kalau melihat darah mengamuk”
“biarkan mereka melihat”
Maka para onta itu melihat, ketika Rasul sudah mengeluarkan pisaunya dan menajamkannya apa yang di perbuat oleh onta – onta itu, berdesakan untuk lebih dahulu di sembelih oleh tangan Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, roboh satu onta, yang lain menjulurkan kepalanya, satu – satu berdesakan ingin dahulu di sembelih oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.


Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Demikian cintanya hewan – hewan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, di jelaskan oleh Al Imam Muhadits Al Imam Abdurrahman Addiba’i didalam maulidnya yang terkenal Ad Diba’
أَلمَْ تَرَاهَا وَقَدْ مَدَّتْ خُطَاهَا، وَسَالَتْ مِنْ مَدَامِعِهَا سَحَائِبْ، فَهِمْ طَرَبًا كَمَا هَامَتْ وَإِلَّا فَإِنَّكَ فِي طَرِيْقِ الْحُبِّ كَاذِبْ
Apakah kalian tidak lihat bahwa semua onta (sampai saat ini) yang mau menuju ke Madinah pasti onta – onta itu akan langkahnya di perpanjang ( melangkahnya lebih cepat, terburu – buru) ingin sampai ke Madinah, akan kalian saksikan semua onta kalau mau masuk ke madinah pasti mengalirkan air matanya karena mereka bergegas ingin cepat sampai ke Madinah. Fahamilah rahasia cinta kepada Rasul shallallahu 'alaihi wasallam kalau tidak maka engkau berada kepada keadaan cinta yang dusta kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.


Hadirin hadirat yang di muliakan Allah,
Demikian keadaan para Shahabat, demikian keadaan pria dan wanitanya, demikian keadaan hewan – hewan, demikian keadaan yang Allah tunjukkan kepada kita, cinta mereka kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bagaimana dengan kita.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda sebelum beliau wafat:
“Rasul shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling ramah, orang yang paling baik, orang yang paling sopan, orang yang paling berakhlak, orang yang tidak pernah menolak siapapun, ramah kepada semua musuh dan teman”


Hadirin hadirat yang di Muliakan Allah,
Hanya mau memerangi mereka yang memerangi muslimin, maka sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala :
النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ
“Nabi shallallahu 'alaihi wasallam itu lebih patut kau dahulukan dari diri kalian sendiri, dan istri beliau saw adalah ibunda ibunda orang mukmin” (QS Al Ahzab 6)
Demikian firman Allah dan Istri – istri Nabi adalah ibunda mu’minin, maka saat ayat itu turun Rasul berkata :
“barang siapa yang diantara kalian telah faham makna ayat itu bahwa aku lebih berhak dari kalian atas diri kalian sendiri maka siapapun dari kalian yang wafat lalu dia mempunyai harta waris maka bagikan kepada hak warisnya, kalau dia mempunyai hutang yang tersisa datang kepadaku aku yang akan melunasi karena aku lebih berhak atas diri orang itu, lebih berhak melunasi hutangnya dari orang beriman ituatas hutangnya”(Shahih Bukhari)
Kalau ia wafat belum bayar hutangnya aku yang bayar karena aku yang berhak dari ahli warisnya Shalallahualaihi wasalama wabaraka alaih wa’ala alih, Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam inilah Nabi mu Muhammad, Inilah idolamu Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau ini selalu menghibur semua yang sedih mereka yang sedih dari para sahabat, beliau yang menghiburnya, mereka yang dalam kesusahan beliau yang menolongnya, mereka yang dalam masalah beliau yang menyelesaikan, mereka yang dalam apapun,mereka sakit beliau yang jenguk, mereka yang wafat beliau yang kuburkan.


Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, demikianlah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau berfikir bahwa beliau akan wafat, maka beliau berkata :
“Jika kalian nanti melihat musibah hal yang kalian tidak sukai (maksudnya Rasul tidak bisa lagi menghibur mereka) bersabarlah sampai kalian berjumpa dengan ku ditelaga Haudh shallallahu 'alaihi wasallam”
hiburan untuk seluruh umatnya, menghibur sanubari kita yang hadir pula dimalam ini, mendengarkan ucapan ini bahwa kita tidak melihat beliau kita rindu dengan beliau, dan beliau sudah mengatakan, jika kalian ditimpa musibah atau masalah bersabarlah maksudnya apa?
“Aku tidak sempat menghibur tapi bersabarlah kita akan berjumpa di telaga Haudh”.Semoga kita semua berjumpa dengan Beliau di telaga Haudh.


Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam tidak mau berpisah dengan orang – orang yang mencintai beliau shallallahu 'alaihi wasallam dan selalu ingin dekat dengan mereka, sebagaimana dijelaskan ketika Rasul shallallahu 'alaihi wasallam selesai dari Fatah Makkah Beliau tetap tidak tinggal di Madinah kampung halamannya Beliau memilih kembali tinggal di Makkah Kampung halamannya Beliau memilih kembalike Madinatul Munawarah Beliau berkata : “wahai Anshar hidupku bersama kalian wafat ku di tempat kalian” kata Rasul shallallahu 'alaihi wasallam. Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari ketika kaum Anshar ada diantara mereka yang cemburu karena Rasul shallallahu 'alaihi wasallam membagi bagi ghanimah disaat selesai perang Hunain didalam riwayat yang Tsiqah selesai perang Hunain. Rasul membagi bagi kaum Muhajirin, kenapa? Karena muhajirin sudah mereka kembali ke Makkah tidak tinggal terus di Makkah balik lagi bersama Rasul ke Madinah maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallam kasihan melihat Muhajirin sudah pulang kampung di tinggal kampungnya ingin bersama Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Rasul bagi – bagi pada Muhajirin dan pada mu’allaf, kaum Anshar tidak diberi kaum Anshar lagi mengeluh “saat kami sulit kami yang dipanggil”
ketika Rasul dalam desakan diperang hunain Rasul berbalik ke kanan dan kirinya dan berkata :“Wahai kaum anshar…”
maka Anshar pun turun dari atas bukit – bukit dan berkata :
“labbaik wa sa’daik ya Rasulullah” wahai Rasul kami datang, kami datang, kami bersamamu”,mereka turun dari atas bukit dengan panggilan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka kaum anshar berkata : “saat sulit kami yang dipanggil, tapi saat bagian pembagian kami tidak di beri”
maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallam berkata :
“mereka kembali kerumah rumah mereka membawa ghanimah, membawa harta, membawa kambing, membawa onta, membawa kerbau, kalian belum cukupkah aku pulang ketempat kampung – kampung kalian, aku datang untuk kalian tidak cukupkah aku untuk kalian? Maka mereka ku berikan harta tapi kalian ku berikan diriku”
maka berkatalah kaum Anshar :
“sudah ya Rasulullah, cukup ya Rasulullah kami sangat gembira”
maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda untuk menenangkan kaum Anshar seraya berkata :
“kalau seandainya kaum Anshar meninggalkan Madinah pergi kelembah lain aku akan ikut bersama kaum Anshar, kalau seandainya kaum Anshar pergi kesuatu perbukitan keluar dari Madinah aku akan bersama kaum Anshar, kalau bukan karena hijrah aku adalah dari orang Anshar kata Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam”.
Kenapa ? karena tidak mau pisah dengan para kekasihnya, kaum Anshar terkenal sangat cinta pada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, saat beliau datang THOLA’AL BADRU ALAINA bergemuruh dengan rebana menyambut kedatangan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Rasul yang terusir disemua wilayah,terusir di Makkah, di tempat – tempat lainnya, terusir di Thaif dan di tempat lainnya namun di Madinah di sambut dengan hangat Rasul shallallahu 'alaihi wasallam, maka saat itu Rasul shallallahu 'alaihi wasallam tidak lupa cintanya kaum Anshar, yang selalu tidak ingin pisah dengan Rasul shallallahu 'alaihi wasallam. Semoga Allah subhanahu wata'ala memuliakan kita sejiwa dengan pecinta sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda didalam riwayat yang Shahih dariImam ibn Katsir dalam tafsirnya bahwa
“tiadalah seorang yang bersalam kepada ku kecuali Allah kembalikan ruh ku pada jasad ku sampai aku menjawab salamnya”
Demikian hadirin hadirat berkata Imam ibn Katsir hadits ini memiliki kejelasan maknawiy bahwa bukan berarti tiap kali orang bersalam ruh nya Rasul masuk ke tubuhnya lalu menjawab, tapi yang dimaksud adalah Rasul itu setelah wafat dihidupkan kembali, dikembalikan ruhnya kepada jasadnya untuk menjawab semua salam umatnya yang tidak pernah berhenti setiap shalat, orang bersalam. demikian di barat dan timur Rasul shallallahu 'alaihi wasallam terus menjawab semua yang bersalam kepada beliau demikian beliau bersabda, namun hadits itu dimaksudkan untuk memuliakan orang – orang yang bersalam kepada beliau dan Allah subhanahu wata'ala telah berfirman:
“Jika orang – orang bersalam kepada mu jawablah yang lebih baik atau yang sama dengan salam itu” maka siapapun yang bersalamkepada Rasul shallallahu 'alaihi wasallam dijawab oleh Rasul dengan salam yang lebih indah atau salam yang sama padanya”.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, salah seorang hamba Allah di dalam mimpinya ia melihat di majelis seperti ini di majelis ini orang – orang bersalam, jama’ah kepada Rasul shallallahu 'alaihi wasallam dengan qasidahnya maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallam ditanyakan :
“ wahai Rasul saw apakah engkau menjawab salam kami, kami yang bersalam kepada mu di dalam majelis”
maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallam menjawab :
عَلَيْكُمْ شَوْقِي وَرَحْمَتِي يا أهل الجلسة...
“atas kalian cinta ku dan kerinduanku wahai hadirin di majelis ini” "kasih sayangku, dan rinduku atas kalian wahai yang hadir di majelis”
lantas hamba Allah itu bertanya lagi :
“wahai Rasul saw apakah mereka itu semua akan kau janjikan kumpul dengan mu kelak di telaga Haudh”
maka Rasul saw berkata :
“ku janjikan kalian berkumpul dengan ku di telaga Haudh kelak aku telah rindu dengan mereka”
Hadirin hadirat demikian yang saya saksikan sendiri dan demikian indahnya salam terhadap Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau telah berkata :
“Rahmatku, kasih sayang ku, dan rinduku untuk kalian, dan kalian akan berjumpa wahai ahlul majelis, ya ahlul jalsah wahai yang hadir di majelis akan berjumpa dengan ku dan berkumpul dengan ku di telaga haudh”
Hadirin hadirat kita semua insya Allah tidak terkecuali kumpul dengan Rasul shallallahu 'alaihi wasallam kelak.Amin Allahumma amin ya Rabbal ‘alamin.
Hadirin hadirat kita terus berdoa dan bermunajat dan semoga Allah subhanahu wata'ala membenahi keadaan kita dhahiran wa bathinan mengabulkan segala hajat kita, menghapuskan dosa – dosa kita, dan memperbaiki masa depan kita di dunia dan di akhirat dengan keluhuran, dengan kemuliaan, dengan kesucian, dengan kemakmuran, dengan kebahagiaan, amin Allahumma amin.
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا ...
Ucapkanlah bersama-sama
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله..
Kau lah pencipta Nabi Muhammad wahai Allah
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله..
Kau lah yang telah membuat Sang Nabi untuk menjawab salam semua yang bersalam kepadanya
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله..
Alangkah indahnya Engkau Wahai Allah, Alangkah indahnya ciptaan Mu Nabi Muhammad
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله..
Kami hampir tidak percaya, kami yang bersalam ini kepada Sang Nabi di rindukan oleh Beliau, di janjikan bersama beliau di telaga Haudh, hal itu hampir mustahil namun tidak mustahil karna Engkau wahai Yang Maha Dermawan ya Allah, tidak mustahil jika dari Mu wahai Allah
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله..
Tidak akan mustahil jika dengan kehendak Mu
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله..
Kami tidak melihat Nabi di dunia, pastikan kami berjumpa dengan beliau di akhirat,
Gemuruh hamba – hamba Mu, penuh dosa, penuh kesalahan, mohon pengampunan
Seandainya Rasulullah ada maka kami akan datang untuk beristighfar pada Mu dihadapan beliau, namun kami tidak jumpa, maka kami hadir di majelis Ta’lim, menyeru Nama Mu, mohon pengampunan di majelis Rasulillah, majelis Sayyidina Muhammad.
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله..
Ampuni kami, yang lebih banyak memuji selain Mu dari pada memuji Mu, yang lebih banyak memuliakan selain Mu dari pada Mu, lebih banyak mengingat selain Mu dari pada mengingat Mu, Hadirin hadirat apakah kau kira tidak di pertanyakan kelak ?dihadapan Allah
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله..
Wahai Allah syafaati kami dengan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Di dunia dan di akhirat, di dunia dengan keberkahan dan kemakmuran di akhirat dengan bebas dari api Neraka dan Hisab, mustahil kami mendapatkannya kecuali dari Mu wahai Allah
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله..
Kami bertawassul kepada Nabi kami Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, agar engkau limpahi keberkahan di dunia, keluhuran di dunia dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, kemuliaaan di dunia dan di akhirat dan bebas dari api Neraka, hal ini mustahil kalau bukan dari Mu ya Allah
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله..
Wahai Raja Langit dan Bumi, wahai yang Maha Melihat lintasan pemikiran kami, beri kami kelezatan, kenikmatan, di dalam dhahir dan bathin lebih dari hari – hari sebelumnya dan tidak pernah sirna, berkesinambungan, hingga kami Menghadap Mu dan di hadapan Mu
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله..
Percepat datangnya kemakmuran, percepat selesainya gempa, percepat selesainya segala fitnah, percepat selesainya segala musibah, percepat terbitnya kemakmuran
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. يَا الله...يَا الله... ياَ الله..
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ...لاَ إِلهَ إِلَّا الله رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ...لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ... مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ


Hadirin hadirat Yang di muliakan Allah,
Hal yang perlu saya sampaikan besok malam majelis kita,
majelis Akbar, Selasa 23 November 2010
ada di Masjid Kramat Luar Batang
Al Habib husein bin Abi Bakar Alaydrus, di maqamnya, jadi maulidnya disana sekaligus ziarah juga,demikian jamaah besok malam,
Malam kamis, 24 November 2010
mohon kehadiran Jamaah di Majelis Akbar
di kediaman H. Asikin Sukarso
Jl. Gabus Rt.08/07 Sunter Jaya, Jakarta utara,
karena wilayah ini sangat kering dari pada sentuhan dakwah dan masyarakat yang sedikit dari beberapa segelintir orang yang menginginkan Gema syi’ar yang besar hingga membangkitkan semangat lainnya di wilayah Sunter, mudah – mudahan Allah subhanahu wata'ala berikan cuaca yang baik dan keadaan yang baik untuk bisa hadir di malam kamis nanti, kehadiran kita tentunya membawa keberkahan bagi kitayang utama itu sudah jelas, yang kedua kalau di wilayah – wilayah yang sepi dari dakwah maka kita mendapat pahala dakwah karena membawa syi’ar dan membawa keridhaan Allah subhanahu wata'ala dan gembiranya Allah subhanahu wata'ala kegembiraan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam karena terlihat syi’ar yang besar membuat orang – orang terpesona, orang – orang jadi penasaran dan semakin banyak yang Taubat karena turunnya Rahmat di tempat tersebut.
Demikian juga malam Jum’at ,25 November 2010
Majelis malam Jum’at di Masjid Maulana Hasanuddin
pukul 20:30
Jl. MT. Haryono no.42 Jakarta selatan,
acara dekat dengan Markas pusat majelis Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Hadirin hadirat Markas pusat kita dari sejak mulai 3 tahun yang lalu belum bikin acara sama sekali, karena tempatnya repot akan menutup banyak jalan, untuk itu kita akan mengadakan malam jum’at nya di Masjid Maulana Hasanuddin di MT.Haryono, paling dekat dengan Markas masjid ini, semoga Allah melimpahkan cuaca yang baik. Demikian Majelis malam sabtu dan malam minggu, saya mohon maaf malam minggu yang kemarin tidak ikut Ziarah karena kondisi yang tidak mengizinkan,
Semoga Allah subhanahu wata'ala melimpahkan kesuksesan pada acara – acara akbar kita, khususnya 27 desember mendatang, kedatangan Guru Mulia kita, Al Musnid Al Arifbillah Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidh ke Bumi Jakarta ini, Insya Allah tanggal 27 di Monas dan malam 1 Januari di Gelora Bungkarno.
Semoga Allah melimpahkan kesuksesan, cuaca yang baik dan massa yang jauh lebih banyak dari acara – acara kita yang sebelumnya membawa keberkahan, dan acara ini sukses, mudah – mudahan menjadi gerbang bagi terbukanya kemakmuran bagi muslimin muslimat, di Barat dan timur, amin Allahumma amin ya Rabbal’alamin

Kamis, 18 November 2010

Allah SWT Tidak Akan Mengecewakan Rasulullah SAW (Senin, 01 November 2010)

dikutip dari ::: http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_content&task=view&id=312&Itemid=1



قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنِّيْ رَسُولُ اللهِ وَلَنْ يُضَيِّعَنِيَ اللهُ أَبَدًا

(صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah saw : “Sungguh Aku Rasulullah, dan Allah swt tidak akan mengecewakanku selama lamanya” (Shahih Bukhari)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَالْحَمْدُلله الَّذِي جَمَعَنَا فِيْ هَذِهِ الْمُنَاسَبَةِ الطَّيِّبَةِ الطَّاهِرَةِ...

Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata'ala Yang Maha Luhur, Yang Maha melimpahkan keluhuran sepanjang waktu dan zaman kepada hamba-hamba yang telah menyiapkan sanubari dan dirinya untuk dilimpahi keluhuran. Keluhuran yang Allah limpahkan itu datang dengan kedatangan para nabi dan rasul sampai pada akhir pembawa keluhuran terluhur, nabi yang paling luhur dan menjadi terluhurkan semua pengikut beliau, sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Pemimpin hamba yang menuntun kepada keluhuran hingga terluhurkanlah jiwa dari gelapnya kehinaan menuju puncak-puncak keluhuran, dari jurang-jurang dosa menuju puncak-puncak kesucian, dari jurang-jurang kemurkaan Allah menuju puncak-puncak keridhaan Allah, dari samudera kesalahan menuju samudera pengampunan dari Maha Raja langit dan bumi Yang tiada berhenti memandang setiap hamba-Nya, dan memelihara hamba-Nya sejak mereka masih di alam rahim bahkan sebelum mereka di alam rahim hingga mereka hidup di muka bumi dan kemudian wafat, sungguh tidak ada yang selalu bersamamu kecuali Allah subhanahu wata'ala. Dia selalu bersamamu disaat engkau berada di alam ruh, kemudian engkau di alam rahim lalu di alam dunia, hingga engkau di alam barzakh. Dialah Allah Yang selalu bersama kita di setiap detik dan kejap, tidak sedetik atau sekejap pun engkau lepas dari kebersamaan Allah, sebagaimana firman-Nya:

وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

(الحديد: 4)

"Dan Dia (Allah) bersama kamu di mana saja kamu berada, dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan" (QS. Al Hadid: 4)

Sang Maha Luhur selalu bersama kita dan bagaimana dengan diri kita, bagaimana dengan sanubari kita, berapa detik sanubari kita bersama Allah, dalam usia kita yang telah lewat berapa detik kerinduan kita kepada Allah, berapa banyak hal yang kita ingat selain Allah, berapa banyak kita mengingat Allah, berapa banyak kita tidak mengingat Allah, berapa banyak kalimat yang kita ucapkan dari nama selain Allah, manakah yang lebih banyak kita ucapkan, nama Allah ataukah nama makhluk-Nya?, ucapan yang diridhai Allah ataukah yang dimurkai-Nya?, ucapan yang mulia di sisi Allah ataukah yang tiada berarti di sisi-Nya?. Hadirin hadirta, semua ini memanggil kita untuk semakin dekat kepada Yang Maha memaafkan, memanggil kita dan mengingatkan kita untuk mendekat kepada Yang Maha mengubah segala kejadian. Ingatlah di hari esokmu, Sang Maha pengatur tetap akan mengatur. Musibah dan kenikmatan berada dalam satu genggaman tunggal, berapa ribu musibah yang masih akan datang kepadamu dan berapa ribu kenikmatan yang akan datang kepadamu di masa mendatang, Sang Maha melihat sedang melihatmu dan akan terus melihatmu, barangkali hingga detik ini ada segelintir detik dalam sanubarimu menangis ingin dekat kepada Allah, maka Allah angkat ribuan musibah sebelum engkau ketahui dan engkau dilimpahi rahmat dan beribu kenikmatan tanpa engkau sadari. Hadirin hadirat, Sang Maha mengatur akan tetap mengatur, Sang Maha mementukan akan tetap menentukan, Sang Maha memudahkan mampu melimpahkan kemudahan, Sang Maha memberi cobaan mampu memberi cobaan dan mampu menggantikannya dengan kenikmatan. Di bulan yang luhur ini kita mengingat kejadian agung, yaitu perjanjian Hudaibiyah yang terjadi pada bulan Dzulqa'dah tahun 6 H. Sebagaimana dalam riwayat Shahih Al Bukhari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar dari Madinah Al Munawwarah bersama 1400 kaum muslimin menuju Makkah untuk melakukan ibadah umrah dan bukan untuk maksud peperangan dan kekerasan dengan senjata, tetapi mereka membawa hewan ternak untuk disembelih sebagai hewan kurban, maka terdengar kabar oleh kaum kuffar quraisy bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menuju Makkah bersama 1400 kaum muslimin untuk melakukan ibadah di Makkah. Maka kaum Quraisy mengirim seorang utusan (Urwah) untuk datang kepada Rasulullah dan menanyakan maksud kedatangan beliau ke Makkah. Maka Rasulullah menjawa : "bukankah kalian saudara kami, dan aku datang bersama kaum muslimin dengan kedamaian bukan untuk perang, lihatlah pakaian kami, lihatlah yang kami bawa adalah hewan-hewan ternak yang akan kami sembelih disana, apakah kalian melihat kami membawa senjata?", dan setiap kali rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berbicara maka Urwah memegang jenggot rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka marahlah sayyidina Mughirah Ra melihat hal itu kemudian ia memukulkan pedangnya yang masih tertutup dengan sarungnya ke tangan Urwah ketika akan menyentuh jenggot Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan bekata: "jangan kau sentuh lagi jenggot rasulullah, bersopan santunlah dihadapan rasulullah dan katakan saja apa maumu?" , namun rasulullah tetap sabar dan tenang, sedangkan Urwah masih terdiam. Sehingga diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari bahwa Urwah berkata : "Aku telah pergi ke kerajann Romawi dan aku melihat semua rakyat memuliakan kaisar Romawi, aku melihat rakyat memuliakan kaisar Kisra, dan pengagungan rakyat kepada raja Habasyah, namun tidak pernah kumelihat pengagungan rakyat kepada pemimpinnya seperti pengagungan para sahabat kepada Muhammad, dan banyak diantara mereka tidak mengangkat kepala untuk memandang wajah nabi Muhmmad karena memuliakan beliau". Diriwayatkan pula ketika rasulullah telah wafat ada seseorang bertanya kepada salah seorang sahabat dan dia ingin mengetahui bentuk wajah rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka sahabat itu berkata: "sejak aku masuk Islam dan aku mengenal Rasulullah, sungguh aku tidak pernah berani memandang wajah rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam", karena memuliakan beliau. Dan Urwah melihat lagi keadaan para sahabat dan berkata : " tidaklah nabi Muhammad membuang air liurnya kecuali telah berada di tangan sahabat lalu diusapkan ke wajah para sahabat". Air liur dan keringat beliau shallallahu 'alaihi wasallam lebih wangi dari segala wewangian yang ada di langit dan bumi, demikian ciptaan Allah yang terindah, sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Diriwayatkan pula bahwa setelah Rasulullah selesai berwudhu, maka para sahabat berebutan untuk mengambil bekas air wudhu sang nabi kemudian mengusapkan ke wajah dan tubuh mereka, dan yang tidak kebagian air itu maka ia mengambil bekas air yang telah diusapkan ke tubuh temannya, kemudian diusapkan ke wajahnya. Hal ini bukanlah sesuatu yang syirik, namun hal ini adalah cinta para sahabat kepada rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Perbuatan para sahabat rasulullah yang saat ini telah dianggap sebagai sesuatu yang syirik, sungguh hal itu sama sekali tidak dilarang oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, untuk mengambil barakah dari orang-orang shalih khususnya orang yang tershalih, sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Maka setelah Urwah melihat keadaan seperti itu, dia merasa kecewa dan kembali ke Makkah dia berkata: "kaum muslimin datang dengan damai dan yang mereka bawa hanyalah hewan-hewan ternak yang akan disembelih untuk kurban, tidak membawa senjata untuk berperang, namun jika kita (kaum quraisy) perangi mereka, maka kita akan dikalahkan karena aku melihat bahwa para sahabat sangat mengagungkan nabi Muhammad melebihi pengagungan rakyat kepada kaisar romawi, melebihi pengagungan rakyat kepada raja Habasyi, melebihi penggungan rakyat kepada kaisar Kisra". Maka kuffar quraisy mengirim utusan yang lain dan dikirimlah Suhail untuk menahan Rasulullah dan kaum muslimin untuk tidak masuk ke Makkah, maka Suhail membuat perjanjian dengan Rasulullah untuk tidak masuk ke Makkah saat itu namun di tahun yang akan datang, dan sayyidina bin Abi thalib yang menulisnya. Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari bahwa ketika rasulullah memerintahakan sayyidina Ali untuk menulis "Bismillahirrahmanirrahim", maka Suhail berkata: "jangan tulis Ar Rahman Ar Rahim, tetapi tulis Bismikallahumma, karena kami tidak mengenal Ar Rahman Ar Rahim", maka kaum muslimin riuh dan berkata: "mengapa nama Allah dilarang untuk ditulis, tetap tulis nama Allah, jangan hirausakan perkataan kaum quraisy", berkatalah rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "jangan tulis bismillahirrahmanirrahim, tulis bismikallahumma seperti yang mereka mau". Namun sebenarnya sama-sama menyebut nama Allah juga karena orang qurays juga menyembah Allah, namun mereka mempunyai tuhan lain selain Allah. Kemudian rasulullah rasulullah berkata kepada sayyidina Ali : "tulislah, "dari Muhammad rasulullah", maka Suhail berkata : "jangan tulis Rasulullah, jika kami mengakui engkau rasulullah maka kami tidak akan melarang kalian untuk masuk ke Makkah", maka orang muslimin pun kembali riuh dan tidak mau jika nama Rasulullah dihapus. Rasulullah diam kemudian berkata :

وَاللهِ إِنِّي لَرَسُولُ اللهِ وَلَوْ كَذَّبْتُمُوْنِيْ

" Demi Allah, sungguh aku adalah rasulullah meskipun kalian mendustaiku "

Lalu beliau berkata kepada sayyidina Ali : "tulislah dari Muhammad bin Abdillah", maka sayyidina Ali tidak mampu untuk menghapus kalimat Rasulullah dan tangannya pun gemetar, maka rasulullah yang menghapusnya sendiri. Di dalam riwayat Shahih Al Bukhari, Suhail berkata : "jika ada diantara kami yang mau masuk Islam maka harus dengan seizin kami, dan jika kami tidak mengizinkan maka harus kalian kembalikan kepada kami, namun jika ada diantara kalian yang mau masuk ke agama kami dan kembali ke Makkah maka tidak boleh kalian larang". Rasulullah masih diam dan belum menjawab ucapan Suhail, para sahabat mulai riuh dan tidak setuju dengan ucapan Suhail. Maka rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hanya diam, dan belum selesai rasulullah berbicara, datanglah sayyidina Jandal Bin Suhail dalam keadaan tangan yang terikat, dimana ia ingin masuk Islam namun ditangkap oleh kuffar quraiys, maka ia berkata: "wahai Rasulullah, apakah engkau setujui perjanjian itu, berarti aku harus kembali lagi kepada kaum quraisy, aku datang kesini untuk masuk Islam wahai Rasulullah", maka Suhail berkata: " dalam perjanjian yang pertama ini, dia adalah orang pertama yang harus dikembalikan lagi ke Makkah, dan kami akan membawanya kembali ke Makkah", maka berkatalah Jandal bin Suhail: "wahai Rasulullah jika aku dikembalikan lagi kepada orang quraisy maka aku akan dibantai lebih dari pedihnya siksaan yang telah aku rasakan", maka kaum muslimin pun riuh dan berkata: "wahai Rasulullah bagaimana kita menghalangi orang yang hendak masuk Islam dan menyuruhnya untuk kembali lagi kepada kuffar quraisy?", namun rasulullah tetap menyetujui perjanjian itu kemudian beliau menandatanganinya. Maka para sahabat mundur dan bingung, ada yang kecewa dan risau, dan tidak tau harus berbuat apa. Di saat itu berdirilah sayyidina Umar bin Khattab dan berkata : "wahai Rasulullah bukankah engkau benar-benar nabiyullah dan utusan Allah?", tentunya sayyidina Umar bukan ragu dengan kenabian beliau namun beliau hanya ingin mendapatkan jawaban yang jelas agar kaum muslimin menang, maka rasulullah berkata : " balaa (betul) ", sayyidina Umar kembali berkata : "bukankah kita dalam kebenaran dan mereka dalam kebathilan?" , rasulullah berkata : "betul", lalu sayyidina Umar berkata : "lantas mengapa kita menghinakan diri kita kepada musuh-musuh kita yang sudah jelas-jelas mereka salah?!", maka rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:

إِنِّيْ رَسُولُ اللهِ وَلَنْ يُضَيِّعَنِيَ اللهُ أَبَدًا

" Sesungguhnya aku adalah rasulullah dan Allah tidak akan mengecewakanku"

Maka sayyidina Umar terdiam tidak lagi bisa menjawab perkataan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian sayyidina Umar datang kepada sayyidina Abu Bakr As Shiddiq dan menceritakan kejadian tadi dan menyampaikan kepada Abu Bakar bahwa rasulullah berkata:

إِنِّيْ رَسُولُ اللهِ وَلَنْ يُضَيِّعَنِيَ اللهُ أَبَدً

maka sayyidina Abu Bakr berkata: "betul, nabi Muhammad adalah utusan Allah dan Allah tidak akan mengecewakan beliau", sayyidina Umar pun terdiam. Maka tidak lama kemudian turunlah firman Allah :

إِنَّ الَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ اللَّهَ يَدُ اللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ فَمَنْ نَكَثَ فَإِنَّمَا يَنْكُثُ عَلَى نَفْسِهِ وَمَنْ أَوْفَى بِمَا عَاهَدَ عَلَيْهُ اللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا

( الفتح:10 )

" Sesungguhnya orang yang berjanji setia kepadamu (Muhammad), sesungguhnya mereka hanya berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah diatas tangan-tangan mereka , maka barangsiapa melanggar janji, maka seseungguhnya ia melanggar atas janjinya sendiri, dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah, maka Dia akan memberinya pahala yang besar " ( QS. Al Fath: 10 )

Semua kaum muslimin saat itu bersumpah bersama rasulullah di dalam perjanjian Hudaibiyah, lalu Allah subhanahu wata'ala berfirman bahwa mereka yang bersumpah setia kepada rasulullah sungguh mereka telah bersumpah setia kepada Allah. Allah subhanahu wata'ala ada dalam sumpah setia mereka. Di dalam ayat lainnya Allah berfirman :

لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا

(الفتح : 18)

" Sungguh Allah telah meridhai orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu (Muhammad) di bawah pohon, Dia (Allah) mengetahui apa yang ada dalam hati mereka, lalu Dia memberikan ketenangan atas mereka, dan memberi balasan dengan kemenangan yang dekat" ( QS. Al Fath : 18 )

Allah subhanahu wata'ala telah ridha dengan orang-orang yang telah bersumpah setia kepada nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam di bawah pohon, yaitu dalam bai'at ar ridwan (perjanjian hudaibiyah). Allah mengetahui kekecewaan hati mereka, kemudian Allah turunkan ketenangan di hati mereka dan bagi mereka akan datang kemenangan dalam waktu dekat. Sebelum ayat ini turun, Rasulullah keluar dari kemah dan mengajak para sahabat untuk menyembelih hewan kurban disana lalu mencukur rambut disana, namun para sahabat hanya diam dan tidak satu pun yang bergerak, mereka merasa kebingungan dengan keputusan rasulullah karena selalu menyetujuinya permintaan kuffar quraisy, bagaimana jika mereka akan meminta perjanjian yang lebih dahsyat lagi, mengapa Rasulullah selalu setuju dengan musuh-musuhnya, menjatuhkan muslimin dan membela musuh-musuhnya, para sahabat kebingungan dan tidak ada yang bergerak dari tempatnya, maka rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam kemah dan menjumpai istrinya, Ummu Salamah RA, dan berkatalah Ummu Salamah RA : "wahai Rasulullah jangan bersedih, jika mereka tidak mau menyembelih hewan kurban disini dan mencukur rambut disini, engkau lakukanlah sendiri maka mereka pasti akan mengikuti apa yang engkau perbuat, serisau-risaunya mereka, mereka tetap mencintaimu wahai rasulullah". Maka rasulullah keluar tanpa berbicara satu kalimat pun, kemudian beliau mulai mencukur rambutnya dan menyembelih hewan kurbannya, maka satu persatu para sahabat mengikuti apa yang dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Di sore itu telah turun ayat firman Allah subhanahu wata'ala:

لَقَدْ صَدَقَ اللَّهُ رَسُولَهُ الرُّؤْيَا بِالْحَقِّ لَتَدْخُلُنَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ آَمِنِينَ مُحَلِّقِينَ رُءُوسَكُمْ وَمُقَصِّرِينَ لَا تَخَافُونَ فَعَلِمَ مَا لَمْ تَعْلَمُوا فَجَعَلَ مِنْ دُونِ ذَلِكَ فَتْحًا قَرِيبًا

( الفَتْح: 27 )

" Sungguh Allah akan membuktikan kepada rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya bahwa kamu pasti akan memasuki masjidil haram jika Allah menghendaki dalam keadaan aman , dengan menggundul rambut kepala dan memendekkannya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tidak kamu ketahui, dan selain itu Dia (Allah) telah memberikan kemenangan yang dekat " (QS. Al Fath: 27)

Demikianlah ayat yang turun untuk 1400 muslimin yang ada dalam perjanjian Hudaibiyah. Disaat itu kaum muslimin dalam kehausan dan kebingungan, maka rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengambil wadah air kemudian beliau berwudhu, dan para sahabat telah berkerumun dihadapan rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau berkata: "Mengapa kalian berkumpul disini?", mereka berkata: "wahai rasulullah, tidak ada lagi air kecuali ini, semua perbekalan kami sudah habis" , maka rasulullah menaruhkan tangannya di wadah itu, dan mengalirlah air dari jari-jari beliau. Maka para sahabat meminumnya dan berwudhu dengan air itu. Mereka berkata : "kami berwudhu dan minum sepuasnya dimana jumlah kami 1400, jika jumlah kami 100000 pun pastilah mencukupinya" . Maka di malam itu sayyidina Umar datang ke kemah rasulullah dan memberikan pertanyaan kepada rasulullah namun beliau tidak menjawabnya, sayyidina Umar mengulang pertanyaannya hingga 3 kali tetapi rasulullah tetap diam. Kemudian sayyidina Umar keluar dari kemah rasulullah dan berkata pada dirinya : "sungguh akan celaka diriku, berkali-kali aku bertanya kepada rasulullah namun beliau tetap diam, pastilah akan turun ayat yang akan menegur perbuatanku", tidak beberapa lama setelah keluar dari kemah rasulullah, seorang sahabat memanggilnya : "wahai Umar, kembalilah karena telah turun ayat". Sayyidina Umar risau dan khawatir karena mengira pastilah ayat itu turun untuk menegur perbuatannya. Maka rasulullah berkata : "malam ini telah turun ayat yang lebih kusenangi daripada terbitnya matahari", sayyidina Umar bertanya : "ayat apa wahai Rasulullah?" , maka rasulullah membacakannya:

إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا، لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا، وَيَنْصُرَكَ اللَّهُ نَصْرًا عَزِيزًا

(الفَتْح: 1-3 )

"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan ni'mat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus, dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak)" (QS. Al Fath: 1-3 )

Maka sayyidina Umar berkata : "apakah ini adalah tanda bahwa akan ada fath Makkah wahai Rasulullah?" , Rasulullah berkata : "iya, betul" . Ayat ini turun pada tahun ke 6 H, dan 2 tahun kemudian tepatnya tahun ke 8 H di bulan ramadhan terjadi Fath Makkah tanpa ada kekerasan dan peperangan, Makkah Al Mukarramah dimasuki oleh seluruh kaum muslimin. Kejadian Hudaibiyah yang terjadi pada bulan Dzulqa'dah tahun ke 6 H, setelah itu terjadi Fath Makkah pada tahun ke 8 H, dan ada juga kejadian-kejadin lainnya yang terjadi pada bulan Dzulhijjah diantaranya hajjah al wada'.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Saya tidak berpanjang lebar menyampaikan tausiah, namun kita terus berdoa untuk niat dan hajat kita dengan selalu melanjutkan dzikir jalalah sebanyak 500 kali setiap malamnya. Dulu kita hanya lakukan setiap malam Sabtu, namun kita lihat saat ini banyak musibah terjadi, gunung-gunung berapi bisa kita bilang demo, bukan hanya manusia saja yang bisa demo, jika manusia yang demo maka polisi bisa mengamankan, namun jika gunung yang demo siapa yang mengamankan?!. Saat ini lebih dari 21 gunung berapi yang demo, demo karena apa?, demo karena dosa ummat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, karena sungguh gunung-gunung itu adalah pecinta sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, semua gunung memuliakan nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Saat Rasulullah dilempari oleh penduduk thaif, maka malaikat penjaga semua gunung yang diperintah oleh Allah untuk menggengam semua gunung di bumi datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata : "wahai Rasulullah aku angkat satu gunung saja lalu aku lemparkan ke Thaif ", maka Rasulullah menjawab : "jangan", ingat bahwa gunung itu ada yang menjaganya dan ia berkhidmah kepada sayyidina dengan perintah Allah subhanahu wata'ala, itu yang pertama. Yang kedua adalah bagaimana cintanya gunung Uhud kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sebagaimana riwayat Shahih Al Bukhari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

هَذَا جَبَلٌ يُحِبُّنَا وَنُحِبُّهُ

" Ini adalah gunung yang mencintai kami, dan kami mencintainya "

Gunung-gunung mencintai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, memangnya gunung punya perasaan?!, jika kalian beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan beriman kepada Alqur'an maka kalian akan beriman bahwa gunung itu punya perasaan, karena Allah telah berfirman:

لَوْ أَنْزَلْنَا هَذَا الْقُرْآَنَ عَلَى جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

( الحشر: 21)

" Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir" (QS. Al Hasyr: 21 )

Gunung takut kepada Allah, maka berarti gunung itu mempunyai perasaan. Dan ingatlah firman Allah:

فَلَمَّا تَجَلَّى رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَى صَعِقًا فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ

( الأعراف : 143 )

" Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu , dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman" (QS. Al A'raf : 143 )

Hal ini menunjukkan bahwa gunung-gunung ini semua memuliakan dan mengagungkan Allah subhanahu wata'ala, bertasbih dan berdzikir kepada Allah, taat dan takut kepada Allah. Dan mereka itu akan tenang jika seandainya manusia berdzikir mengingat Allah, maka gunung dan alam semesta tidak akan mengganggu orang-orang yang berdzikir. Namun ketika manusia melupakan Allah subhanahu wata'ala, maka gunung-gunung itu juga ingin menuntun kita dan membantu nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam untuk mengarahkan ummatnya agar kembali bertobat. Sampai pertanyaan kepada saya : "Bib, apakah Majelis Rasulullah tidak membuat posko untuk bencana-bencana gunung berapi?", iya kita membuat posko, dan posko-posko kita adalah di majelis kita dalam dzikir-dzikir kita kepada Allah subhanahu wata'ala untuk meredakan semua gunung, karena semua gunung ada dalam genggaman rabbul 'alamin. Dan tidak ada yang lebih berwibawa dari nama Allah subhanahu wata'ala, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:

لَا تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى أَنْ لَاتُقَالَ فِي الأَرْضِ الله الله

" Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga tidak lagi diucapkan "Allah Allah" di dunia"

Dan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:

لَا تَقُوْمُ السَّاعَةُ عَلَى رَجُلٍ يَقُوْلُ اَلله الله

" Tidak akan terjadi hari kiamat pada seseorang yang mengucapkan "Allah Allah"

Tidak akan datang hari kiamat selama masih ada yang memanggil nama Allah, dan tidak pula akan datang hari kiamat menimpa seseorang yang menyebut nama Allahu Allahu. Jangan kita melihat orangnya, namun kita lihat kewibawaan nama Allah subhanahu wata'ala, satu jiwa yang menyebut nama Allah, hal itu menahan hancurnya alam semesta, jangankan hanya 1 atau dua gunung 20 gunung pun akan reda dengan kewibawaan cahaya nama Allah. Cahaya kewibawaan Allah menghancurkan gunung di zaman nabi Musa AS, dan jika Al Qur'an diturunkan kepada gunung, maka gunung itu hancur, bukankah Al quran itu kesemuanya adalah rahasia keagungan dari pecahan dari nama Allah subhanahu wata'ala. Maka inilah nama Yang Maha Berwibawa, yang jika ada pada sanubari manusia, dilafazhkan atau diingat, maka seluruh kehancuran alam ini akan tertahan karena masih ada yang mengingat dan menyebut nama Allah. Hadirin hadirat, saya ingatkan kembali sadari makna kewibawaan nama Allah subhanahu wata'ala yang menahan kehancuran alam semesta, hanya karena seseorang yang masih menyebat nama Allahu Allahu. Maka bagaimana kehadiran kita di malam hari ini , lebih dari 40000 muslimin muslimat berkumpul di malam hari ini, dan setiap malam mejelis Rasulullah mengadakan dzikir jalalah, hingga 40 malam kita akan terus berdzikir lafazh Jalalah 500 kali setiap malamnya untuk meredam semua musibah, menenangkan gunung-gunung, menenangkan hujan dan yang lainnya, bukan kita meminta kepada gunung atau yang lainnya, namun kita memita kepada pemilik gunung, meminta kepada pemilik hujan, dan pemilik lautan, agar Allah subhanahu wata'ala tenangka karen semua ini adalah milik-Nya dan tunduk kepada pemiliknya, tunduk kepada kepada rabbul 'alamin subhanahu wata'ala …..


فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا ...

Ucapkanlah bersama-sama

يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ...لاَ إِلهَ إِلَّا الله رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ...لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ... مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Pengumuman malam minggu yang akan datang, kita akan mengadakan takbir akbar dan ziarah kubra di majelis ta'lim Al Islah di Jl. Kramat 3 Kwitang Jakarta Pusat, setelah majelis kita akan ziarah kepada Al Habib Ali bin Abdirrahman Al Habsyi Kwitang lalu berziarah kepada ayahandanya Al Habib Abdurrahman Al Habsyi Cikini, jadi saya harapkan 2 hal dari jamaah, yang pertama untuk menggunakan helm demi menjaga nama baik Majelis Rasulullah, dan yang kedua jangan mendahului ziarah namun kita berdzikir dulu, jangan meninggalkan dzikir karena setiap malam kita melakukan dzikir lafzh Jalalah, demikian yang ingin saya sampaikan. Selanjutnya kita saling doa dan saling mendukung untuk membantu kemajuan dakawah kita dan kesuksesan acara kedatangan guru mulia kita Al Musnid Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafizh, yang Insyaallah di akhir Desember 2010. Kita akan mengadakan acara besar-besaran insyaallah sukses, mungkin kita akan pasang 40 sampai 60 baleho, hingga ke Pekalongan, Demak, Denpasar, Banjarmasin dan Jawa Timur Insyaallah. Kita berharap jamaah yang hadir melebihi 5 juta muslimin muslimat, dan kita akan mengundang ulama-ulama besar dari pulau Jawa dari para ulama sepuh dan para habaib akan berkumpul di Monas, semoga segala halangan dan rinatangan disingkirkan oleh Allah subhanahu wata'ala dan membawa rahmat bagi kita semua. Selanjutnya kita bertawassul kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala :

وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا

( النساء: 64 )

"Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang" (QS. An Nisaa: 64 )

Ketika para sahabat telah merasa banyak berbuat salah, mereka berdatangan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu mereka beristighfar kepada Allah, lalu Rasulullah memohonkan ampunan untuk mereka, maka Allah mengampuni dosa mereka dan berkasih sayang. Hal ini di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, namun Al Imam Ibn Katsir di dalam tafsirnya menukil riwayat dari Al Imam Qurthubi bahwa salah seorang Baduwi datang ziarah ke makam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan ia membaca ayat itu, maka ia berkata : "Wahai Allah, aku sekarang datang kepada Rasulullah shallallahu 'aalaihi wasallam walaupun beliau telah wafat, namun telah engkau firmankan :

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ

(آل عمران : 169 )

"Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki" (QS. Ali Imaran: 169)

Apalagi pimpinan orang-orang yang wafat di jalan Allah, sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Yang telah bersabda, sebagaimana yang telah dinukil oelh Al Imam Ibn Katsir : "Siapa yang bersalam kepadaku, maka Allah subhanahu wata'ala menyampaikannya kepadaku dan aku menjawab salamnya" , maka orang baduwi itu berkata : "wahai Allah aku tidak hidup di zaman Rasulullah, sekarang aku datang ke makamnya, maka aku mohon pengampunan-Mu di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bukan makamnya akan tetapi ruh beliau shallallahu 'alaihi wasallam, maka jika engkau ampuni dosaku akan gembiralah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan akan sedihlah syaitan, dan jika engkau tidak mengampuni dosaku maka akan bersedihlah Rasulullah dan gembiralah syaitan, dan sungguh tidak mungkin Kau akan menyedihkan nabi-Mu dan menggembirakan syaitan", maka Al Imam Qurthubi yang duduk disana mengantuk lalu tertidur, ia bermimpi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata : "wahai Qurthubi bangun dan kejarlah orang baduwi itu dan katakana kepadanya bahwa Allah telah mengampuni dosa-dosanya". Maka kita bertawassul kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berdoa agar Allah subhanahu wata'ala menjauhkan musibah dari kita dan muslimin muslimat, serta mengampuni dosa-dosa kita dan menjaga kita dalam sebaik-baik keadaan, amin. Setelah itu kalimah talqin oleh guru kita fadhilah As Sayyid Al Habib Hud bin Muhammad Baqir Al Atthas.

Terakhir Diperbaharui ( Sunday, 07 November 2010 )

Aku pamit Wahai Guru Nan Lembut dan Damai


Siang hari sabtu 13 Juni 2009, detik detik pamitanku pada Guru, aku bersimpuh dihadapan Guru, samudera ilmu nan luas.., Guru yg sangat lembut dan berwibawa, seakan akan langit dan bumi sirna ketika aku memandang kelembutan dan kedamaian diwajahnya, berkata Anas bin Malik ra : Belum pernah kami melihat pemandangan yg lebih menakjubkan dari wajah sang Nabi saw (Shahih Bukhari)

Itu adalah dimasa Anas bin Malik ra, namun dimasaku aku menemukan cahaya keindahan itu, sebagaimana sabda Nabiku saw : "Maukah kalian kuberitahu siapakah yg mulia diantara kalian?, mereka adalah yg jika dipandang wajahnya membuatmu ingat pada Allah" (HR Bukhari pada Adabul Mufrad).

Kota Tarim, Hadramaut, Yaman adalah kota kedamaian, cuaca panas terik yg bisa mencapai 45 derajat celcius, namun terik matahari itu sirna dan sejuk dengan keberadaan para ulama shalihin berwajah sejuk dan damai,

Mereka lepas dari segala racun keduniawian, mereka lepas dari segala ketamakan, mereka lepas dari sifat iri dengki, sombong dan segala penyakit hati yg hina, mereka selalu membawa kedamaian dimanapun mereka berada, airmata yg selalu mengalir dalam doa dan munajat, telapak tangan yg selalu terangkat kehadirat Yang Maha Suci dan Maha Abadi, membuat tangan tangan mereka berhak diperebutkan dan diciumi untuk mendapatkan keberkahan ilahiah dari munajat dan doa mereka, Selalu berlemah lembut bahkan pada para pendosa dan hamba yg berlumur kesalahan..

Aku bersimpuh dihadapan Guru, wajahku menunduk dan sangat dekat diahadapannya, airmataku terus mengalir tak kunjung henti jika memandang wajah Guru..

Airmata cinta..
Airmata haru pd kelembutannya..
Airmata semangat bakti padanya dg jiwa dan raga..
Airmata rindu dan selalu ingin bersamanya..
Airmata penyesalan atas perbuatan yg mengecewakannya..

Kuangkat kepalaku lagi menikmati wajah terindah dalam hidupku..
Wajah yg membuatku ingat pada Allah..
Wajah yg selalu memancarkan cahaya khusyu dan damai..
Wajah yg selalu berusaha menyantuni semua hamba ilahi..

Sang Guru tersenyum lembut.., membuatku menunduk dan semakin deras airmataku mengalir haru dan asyik dalam cinta dan bakti padanya..

Seraya berkata lembut : Bagaimana keadaan Jamaah di Indonesia?

Aku terdiam dan tak mampu menjawab..

Seraya berkata lembut : Semoga mereka dalam kebaikan dan kedamaian..
Semoga semakin banyak yg bertobat dan kembali kepada keluhuran..

Aku menjawab : Amiin..
Hanya itu yg bisa keluar dari bibirku..

Sang Guru berkata lagi : Kabarkan padaku..

Aku menangis tersedu sedu dan berkata : Mereka semakin banyak.., mereka semakin banyak tuanku.., saya risau tuanku..

Sang Guru tersenyum.. terdiam.., lalu berbisik lembut : apa yg kau risaukan..?

Aku berkata : musuh semakin banyak… saya risau mereka akan merusak perjuangan kita..., saya tidak mau memerangi mereka.., saya selalu memaafkan mereka sebelum mereka meminta maaf.., namun saya risau pula karena mereka terus ada..

Sang Guru berkata lirih : kita kelompok damai yg tidak memusuhi.., semoga Allah menenangkan kita dari gangguan musuh..

Aku menunduk.. amiiin.. bisikku.., airmata berjatuhan semakin deras..,

wajah indah dan damai itu kembali melantunkan wejangan wejangan lembut dg suara lirih dan terkadang berbisik lembut..,

hingga akhirnya Guru berkata lembut dan pelahan : Adakah yg masih mengganjal dihatimu..?

Aku menunduk.. airmata telah berjatuhan membasahi permadani.., aku diam dan tak berani berucap.., dan beliau menatapku dg cermat dan risau.., dahi Guru berkerenyit tanda beliau benar benar menanti jawabanku.., maka aku berkata lirih.. : mereka dengki pada saya.. saya sedih mengapa mereka dengki pada saya.., dan kemajuan yg semakin pesat justru semakin memicu hal ini.., maka saya tidak tahu harus bagaimana..

Beliau tersandar dan tersenyum.. beberapa detik tanpa suara, lalu beliau melantunkan ayat ayat kejadian Nabi Yusuf as yg didengki oleh saudara saudara kandungnya.. lalu beliau berkata lirih : bahkan anak anak para nabi pun ada yg tidak selamat dari sifat dengki pada saudaranya..

Lalu beliau tersenyum.. senyum yg menghibur jiwa yg risau dan resah..,

Aku tercenung.. lalu beliau menyadarkanku dari lamunanku dg menghentakkan sebuah siwak kepangkuanku.., siwak dipukulkan kepangkuanku.. tanda kedamaian dan keakraban yg sangat menyejukkan..

Aku berkata lirih.. : apa yg harus saya lakukan..?



Maka Guru berbisik lembut : kita adalah kelompok damai, kita adalah kelompok yg selalu berdoa, kita berusaha dg naungan doa, kita bekerja dg naungan doa, kita beraktifitas dengan naungan doa..

Doa kepada Allah.. doa kepada Allah.., doa kepada Allah..

Aku menunduk.. mulai kurasa bahwa aku telah banyak menyita waktu Guru.., aku berbisik disela sela tangis…, saya pamit……

Guru menjawab : kutitipkan engkau pada Allah…..

Aku roboh dalam tangis dan kubenamkan wajahku dipangkuan Guru, aku akan kembali berjuang dalam dakwah.., aku akan berhadapan dg segala apa apa yg semoga Allah meringankan segala bebanku..

beliau menepuk bahuku dg akrab untuk menyemangatiku, akupun bangkit.., berdiri mundur tanpa berani membelakangi.. sambil terus menunduk tanpa berani memandang wajah damai itu lagi.., sampai ke pintu barulah kubalikkan tubuhku..

ImageDisaksikan terik matahari dhuhur kutinggalkan kota Tarim..
Kota kerinduan, kota kedamaian.. kota tempat kekasihku dan Guru Muliaku berada, sang pembimbing diriku menju jalan keluhuran, keluhuran dunia dan keluhuran akhirat..

Pesawatku mendarat di Bandara Soekarno hatta pada Ahad …..

Oh Jakarta.., gemetar dan penuh risau kulangkahkan kaki turun dari pesawat menginjak Bumi Jakarta.., beban.. tanggung jawab.., massa.., kendala.., subhanallah..,

lalu aku membatin.. wahai nafas nafasku.. kau adalah ajang bakti cintaku pada Guru, padanyalah kubaktikan Jiwa ragaku, yg dengan itulah Matahari keridhoan Allah dan Rasul Nya terbit sepanjang waktu bagiku..