.:. terima kasih sudah berkunjung ke blog saya, semoga bermanfaat untukku (khususnya), untukmu dan untuk kita semua..^^ ~amiinnn .:. YUKKK,,,, sama-sama berusaha jadi orang yang BERMANFAAT bagi orang lain,,, bukan MEMANFAATKAN,,, apalagi kita yang DIMANFAATKAN... .:. >>> IHSAN PANGERAN BONTOT CORP TWITTER:: @ihsanpbcorpID FB:: IHSAN PANGERAN BONTOT BOOKSTORE | 0856-9766-3213 / (021)4095-8449 <<<
Foto saya
Duren Tiga, Pancoran, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Muhamad Ihsan ‘Pangeran Bontot’ | Pria kelahiran Jakarta 26 Des ’90 yang ketika SMK mengambil jurusan Akuntansi ini berhasil menyelesaikan Studinya dengan mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE. Sy) dari UIN Jakarta pada tahun 2013. Setelah lulus kini dia menjadi salah satu pengajar di Katakazya Islamic Preschool. Ihsan Pangeran Bontot Corp (@IhsanPBcorpID) merupakan usaha yang dirintisnya sejak kuliah, dan telah melahirkan Online Bookstore bernama Pangeran Bontot Bookstore (@PBbookstore). Pria yang juga aktif di komunitas Tangan Di Atas wilayah Jak-Sel, Komunitas EntrePrayer dan YISC Alazhar ini mempunyai keinginan yang sangat mulia yakni menjadi orang yang bermanfaat bagi sesamanya.

Kamis, 16 Mei 2013

Orang Tua: Saya Ingin yang TERBAIK untuk Anak saya!


Orang tua selalu mempunyai keinginan bahwa anaknya harus mendapatkan pendidikan yang terbaik agar bisa jadi “orang” katanya. Makanya orang tua kita selalu kerja keras sampai ngebanting-banting tulang... siang jadi malam, malam jadi siang demi anaknya tercinta.


Mulai dari TK orang tua memasukkan kita ke TK terbaik, ya... terbaik pilihan orang tua tentunya. Lalu masuk ke SD / MI (Madrasah Ibtida’iyah) juga pilihan orang tua, lalu SMP / Mts sampai SMA / SMK / Aliyah. Semuanya kebanyakan pilihan orang tua. Memang tak semuanya namun kebanyakan seperti ini.

Selama ini orang tua otoriter terhadap anaknya, jarang sekali ada orang tua yang mengajak anaknya berpendapat untuk sekedar bertanya tanggapannya tentang sekolah misalnya.
Adik kelas saya pernah bercerita dengan saya ketika memintanya untuk membuat leaflet promo usaha saya, saya mengatakan... “design leaflet kamu bagus nih, tapi kenapa masuk jurusan ini, kan gk nyambung” beliau menjawab, “iya nih kaa... aku pengennya masuk jurusan itu awalnya, tapi... orang tua minta aku masuk di jurusan ini...”

Jujur saya ngeliat designnya bagus bener dah kaya profesional, tapi sayangnya jurusan dia saat ini gk ada hubungannya sama sekali tentang bakatnya tersebut. Dan beliau juga bilang “pas aku semester 4 mau naik semester 5, orang tua aku baru bilang kaa... klo kamu mau pindah jurusan yaudah pindah aja... dalam hati aku bilang... udaaahhhh telaaaaattt....”

Miris banged ngeliatnya. Lebih miris lagi ke orang tuanya yang otoriter. Mungkin bukan dia seorang, saya yakin banyak koq ada orang tua yang demikian. Dengan dalih ingin yang terbaik untuk anaknya orang tua melakukan hal demikian.

Tak hanya dibangku sekolah sampai kuliah. Ketika anaknya lulus kuliah pun banyak orang tua yang menginginkan anaknya untuk bekerja kantoran yang keren dilihatnya. Yaa klo gk disuruh ngelamar kerja disuruh ter CPNS daaahh... biar terjamin (rejeki) katanya klo jadi PNS.

Saya yakin koq, bertanya kepada anak untuk meminta pendapatnya itu tak sulit, namun kenapa orang tua jarang sekali melakukannya. Setiap anak pasti punya mimpi yang ingin diraih dengan caranya sendiri, dengan perhitungannya sendiri dsb, namun banyak yang terbentur dengan keinginan orang tua yang berdalih ingin memberikan yang terbaik.

Dengan tulisan ini saya bukan mengajak anak melawan orang tuanya, sebagai seorang muslim kita pun mengetahui bahwa Ridho & Murkanya Allah ada pada Ridho & Murka nya orang tua. Yang ingin saya sampaikan melalui tulisan ini adalah mengajak orang tua untuk berdemokrasi dengan anaknya.

Jadi gk melulu yang mengambil keputusan dalam hidup seorang anak, tapi anaknya tak diberi ruang untuk berpendapat. Kasian anaknya kan klo melakukan sesuatu hal yang tidak disukainya namun dipaksa melakukannya demi orang tuanya. Lagi-lagi dengan dalih “ini yang terbaik buat anak saya”.

Dan ini juga menjadi tantangan buat anak, jangan Cuma bisa berkata dan berjanji tapi berilah bukti kepada mereka (orang tua).

Jakarta, March 14th 2013 | 10:31pm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar Anda memang tak langsung tampil, karena harus di approval terlebih dahulu.
terima kasih atas tanggapan, saran dan kritiknya ^o^

- Muhamad Ihsan -
twitter : @Muhamadihsan_