Bismillahirrahmanirrahim...
Kemarin saya
punya pengalaman seru banged di Katakazya. Dan dari kejadian ini saya dapet
inspirasi buat menulis artikel ini. Sebuah kejadian yang sederhana tapi
menyimpan sarat hikmah buat saya pribadi dan semoga kamu yang membaca
terinspirasi juga.
Dua Kali
Pipis !
Jadi kemarin
ada dua murid saya di Katakazya (Preschool tempat saya mengajar) pipis di luar
kamar mandi. Keduanya sama sama laki-laki. Yang pertama namanya Luqman, ketika
sedang asik bermain bebas di wonderfull room, tiba-tiba dia pipis dan saya
segera menuntunnya ke arah kamar mandi. Saya minta dia untuk pipis lagi karena
takut masih ada yang dia tahan. Ketika saya bantu pakaikan celana yang saya
ambil dari dalam tasnya, saya bertanya “Luqman... kenapa kamu tidak menginformasikan
ke Yanda atau Bunda klo kamu mau pipis?” tapi Luqman menjawabnya hanya
dengan senyuman.
Setelah
memakai celana, Luqman saya minta duduk dikursi tenang. Maksud saya bukan untuk
menghukumnya tapi agar dia duduk disana sebentar karena saya sedang membereskan
celana yang basah terkena pipisnya tadi.
Setelah selesai
membereskan celana yang basah dan memasukkan kedalam plastik, saya menaruh kedalam
tasnya, saya melihat Luqman sedih karena duduk dikursi tenang, saya
menghampirinya dan bilang “Luqman, menurut kamu anak hebat pipisnya dimana?
Di kamar mandi atau diluar?”. Lalu Luqman menjawab “di kamar mandi”,
“Luqman benar jadi klo anak hebat pipisnya didalam kamar mandi yah, tidak
diluar. Luqman bersabar yah duduk dikursi tenang selama 5 menit, nanti klo
sudah 5 menit Luqman boleh ikut bergabung bermain bebas bersama teman yang lain”.
Setelah 5 menit berlalu Luqman akhirnya masuk kembali ke wonderfull room.
Tidak berapa
lama, tiba-tiba Imran juga pipis dicelana. Saya melakukan hal yang sama dengan
yang saya lakukan kepada Luqman. Ketika di dalam kamar mandi saya bertanya
kepada Imran, “Imran... kenapa kamu tidak menginformasikan ke Yanda atau
Bunda klo kamu mau pipis?”. Imran menjawab “gak mau...”, “kenapa
gak mau..?” kata saya. Imran menjawab sama seperti Luqman, menjawab dengan
senyum khasnya.
Ketika
selesai membantu memakaikan celananya, saya mengajak Imran duduk di kursi
tenang sambil mengarahkannya apabila ingin pipis lagi bisa segera
menginformasikan ke Yanda atau Bunda agar segera menemaninya ke kamar mandi.
Ketika jam
pulang, Imran telat dijemput oleh mbaknya. Ketika menunggu dijemput, Imran
diajak berbicara sama Bunda Diah (Kepsek Katakazya), Imran bilang ke Bunda Diah
“Bundaaa... kata Yanda Ican klo pipis di kamar mandi... (sambil tersenyum
khasnya)”
This Is
It... !!!
Dua kejadian
tersebut membuat saya belajar bahwa ketika kita ingin menasehati, mengarahkan,
membujuk dll sahabat atau siapapun yang kita sayang cara yang efektif adalah
ketika momen tersebut terjadi. Ketika Luqman dan Imran pipis
dicelana, saya sempat menahan sebentar mereka di kursi tenang, sekali lagi
bukan karena saya ingin menghukumnya, tapi saya ingin memanfaatkan momen
tersebut untuk mengarahkannya agar lain kali jika ingin pipis bisa
segera informasikan ke Yanda atau Bunda nya. Dan saat duduk di kursi tenang
tersebut posisi anak bisa fokus ke saya.
Dan hebatnya
anak, mereka mudah menyerap kalimat-kalimat yang sering kita ulang secara terus
menerus kepadanya. Baik positif maupun negatif. Makanya jauhkan anak dari
kalimat yang kurang baik ya. Apa yang dialami Imran ketika menyampaikan kepada
Bunda Diah saat jam pulang adalah output kalimat positif yang dia dengar secara
berulang-ulang dan ketika dia mendengarkan kalimat itu, dia dalam posisi fokus.
Inilah yang
saya maksud “Sebuah kejadian yang sederhana tapi menyimpan sarat hikmah
buat saya pribadi dan semoga kamu yang membaca terinspirasi juga” lalu
apa hikmahnya?
This
is it !!! (ala
Farah Queen)
Dalam QS
Al-Baqarah ayat 269 Allah SWT berfirman; “Allah menganugerahkan al-hikmah
(kefahaman yang dalam tentang Alquran dan As Sunnah) kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah
karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang ber-akallah yang dapat mengambil
pelajaran (dari firman Allah)”
Dalam ayat
tersebut disebut bahwa cuma orang yang ber-akal yang dapat mengambil
pelajaran (dari firman Allah) tentang segala kejadian yang terjadi dalam
hidupnya. Perhatikan lagi QS. Yunus ayat 100; “dan tidak ada seorangpun yang
beriman kecuali dengan izin Allah, dan Allah menimpakan kemurkaan kepada
orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya”
Pada dasarnya
dalam setiap kejadian yang terjadi dalam hidup kita, baik itu kejadian yang
membuat kita sedih atau bahagia, menangis atau tertawa, jatuh atau bangun,
kalah atau menang, kecewa atau senang atau apapun itu semua sudah Allah
tetapkan ada hikmah (pelajaran) didalamnya. Namun hikmah tersebut hanya bisa “dirasakan”
keberadaannya oleh orang yang berakal, dan Allah murka bagi orang yang tidak
menggunakan akalnya.
Terakhir,
saya mengutip dari film Doraemon bahwasannya “tidak ada orang yang tidak
bisa melakukan apapun! (mengambil hikmah), melainkan dialah orang yang malas”.
Semoga
bermanfaat.
Pangeran
Bontot | 9 Sya’ban 1435 H / 7 Juni 2014 - 20:41 WIB @ Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar Anda memang tak langsung tampil, karena harus di approval terlebih dahulu.
terima kasih atas tanggapan, saran dan kritiknya ^o^
- Muhamad Ihsan -
twitter : @Muhamadihsan_