Bismillahirrahmairrahim.
Judulnya terinspirasi dari film, “tanah surga, katanya”
hehe. Mungkin kita semua sudah familiar dengan hadits yang menyatakan bahwa, “sebaik-baiknya
manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya”. Terlepas ini
hadits shahih atau dhoif atau bahkan palsu, kita disini bukan ngebahas hadits
ini dari sisi sanad (perawi) dan matan (HR. Bukhari, HR Muslim dll) nya ya,
karena ilmu saya dangkal banged masalah ilmu hadits.
Yang menarik dari hadits tersebut adalah “bermanfaat
bagi manusia lainnya”. Pertanyaannya, bagaimana kita bisa
bermanfaat untuk orang lain jika kita hanya diam? Bermanfaat untuk
orang lain tentunya dengan sebuah tindakan. Dan dari tindakan yang kita lakukan
ada dua kesimpulannya, kebaikan dan kerja kebaikan atau keburukan dan kerja keburukan.
Jika keburukan dan kerja keburukan yang kita lakukan maka sudah pasti dosa kita
dapatkan. Dan jika itu kebaikan dan kerja kebaikan yang kita lakukan maka
insyaAllah pahala terbaik yang kita dapatkan.
Lalu bagaimana kita bisa menilai apa yang kita
lakukan bermanfaat bagi orang lain atau tidak? Dari kebaikan
dan kerja kebaikan yang kita lakukan terhadap orang lain, impact nya bisa kita
lihat dari perilaku orang tersebut. Jika orang itu bertambah iman nya,
bertambah wawasan tentang Islam nya, bertambah makin fasih bacaan Alqur’an nya
dsb dengan “washilah” (perantara) kita, maka inilah yang dimaksud dengan
“bermanfaat bagi manusia lainnya”. Dan insyaAllah kita juga kebagian
pahalanya tanpa mengurangi pahala orang tersebut. Saya sering menyebut ini Multi
Level Pahala.
Tapi kita harus share ilmu yang benar-benar kita faham
ilmunya karena akan kita pertanggung jawabkan tak hanya di dunia tapi juga di
akhirat. Jadi ilmu yang bukan asal dapet Broadcast hadits dari WA / BBM,
padahal kita juga belum tahu ini penjelasannya benar atau tidak. Tanpa ba-bi-bu
langsung kita share ke orang lain. Mungkin maksud kita baik, tapi saya kesian
ke teman-teman kita yang masih awam masalah agama. Yang mengerti pasti akan
berdebat dengan yang men-share BC tersebut. Dan parahnya yang BC cuma bilang “ini
dari si dia di grup sebelah”. Ini yang sering terjadi, iya klo ini benar
maka jadi amal jariyah buat kita yang menyebarkannya. Klo info ini salah? Kita sudah
sesat, dan menyesatkan orang lain. Jadi hati-hati ya (nasihat buat diri sendiri
nih).
Di dalam Alqur’an Allah berfirman dalam QS. Ar-Rahman ayat
60, “Tiadalah kebaikan itu akan berbalas dengan kebaikan pula”. Dan dalam
QS Al-Isra’ (saya lupa ayatnya) Allah juga berfirman, “Sesungguhnya
kebaikan yang kamu lakukan akan kembali kepadamu, dan keburukan yang kamu
lakukan akan kembali juga kepadamu”. Ayat ini yang selalu memotivasi
saya klo saya sedang futur. Bukan berarti saya mengklaim bahwa saya orang yang
lempeng terus, kagak lah. Hehe. Allah teramat baik sama saya, padahal klo Allah
mau bisa aja “kun fayakun” aib-aib yang saya lakukan tersingkap
semuanya. Dan kadang juga saya gak enak karena sebagian orang “menyangka” saya
shalih, saya aminin aja ya semoga menjadi doa buat saya.
Kita kembali ke-2 ayat tersebut. Jika ada pertanyaan “sampai
kapan kita berbuat kebaikan?” apa jawaban teman-teman? Rasulullah saw,
yang sepanjang hidupnya melakukan kebaikan tak menjamin hidupnya enak dan
tidurnya nyenyak. Bingung ya? Hehehe. Simak baik-baik ya jawaban-jawaban
dari Allah SWT di bawah ini.
- Allah
Yang Maha Sempurna menjawab semua keluh kesah manusia! -
Ketika Kamu mengeluh? | Dalam
QS Al-Ma’arij: 11 Allah menjawab “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat
keluh kesah lagi kikir”.
Dan akhirnya kamu bilang “Aku Lelah Ya Rabb!” | dalam QS. An-Naba:9 Allah menjawab “...dan Kami jadikan tidurmu sebagai istirahat”.
Dalam keputus asaanmu, kamu mengatakan “Aku gak
sanggup!!” | dalam QS. Al-Baqarah:263 Allah menjawab “Allah tidak
membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya”.
Lalu kamu mulai semangat tapi kurang yakin |
dalam QS. Yasin:82 Allah menjawab “Jika Aku menghendaki. Cukup ku berkata
‘JADI’, maka jadilah”.
Karena tak tahan kamu berteriak “Akuuu stressss...!!!”
| dalam QS. Ar-Raad:28 Allah menjawab “hanya dengan mengingat-Ku, hati
akan menjadi tenang”.
Dan kalimat ini akhirnya terucap “semua ini hanya
sia-sia ajah!” | dalam QS. Al-Zalzalah:7 Allah menjawab “siapa
yang mengerjakan kebaikan sebesar biji dzarah, niscaya ia akan melihat
balasannya”.
Dan akhirnya kamu pun menangis | dalam QS At-Taubah:40 Allah menjawab “jangan kamu berduka cita sesungguhnya Allah beserta kita”.
Berapapun
banyaknya keluhan yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari, | “sesungguhnya
hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku”.
QS.
Yusuf: 86
“berdoalah
kepada-Ku niscaya, -Aku kabulkan untukmu”.
QS. Al-Mu’min:60
Terakhir
yuk kita berdoa; “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari rasa gelisah dan
sedih, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan bakhil, dan dari
tekanan hutang dan kesewenang-wenangan orang”. (amiin)
Tulisan ini saya buat jujur buat memotivasi saya sendiri
sebenarnya, hehe semoga bermanfaat buat teman-teman semua dan jadi amal jariyah
buat saya dan yang mensharenya jika bermanfaat, wassalamualaikum wr.wb.
Muhamad Ihsan “Pangeran Bontot”
Jakarta, 26 Ramadhan 1435 H (23 Juli 2014) | 11:05pm
Jakarta, 26 Ramadhan 1435 H (23 Juli 2014) | 11:05pm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar Anda memang tak langsung tampil, karena harus di approval terlebih dahulu.
terima kasih atas tanggapan, saran dan kritiknya ^o^
- Muhamad Ihsan -
twitter : @Muhamadihsan_