.:. terima kasih sudah berkunjung ke blog saya, semoga bermanfaat untukku (khususnya), untukmu dan untuk kita semua..^^ ~amiinnn .:. YUKKK,,,, sama-sama berusaha jadi orang yang BERMANFAAT bagi orang lain,,, bukan MEMANFAATKAN,,, apalagi kita yang DIMANFAATKAN... .:. >>> IHSAN PANGERAN BONTOT CORP TWITTER:: @ihsanpbcorpID FB:: IHSAN PANGERAN BONTOT BOOKSTORE | 0856-9766-3213 / (021)4095-8449 <<<
Foto saya
Duren Tiga, Pancoran, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Muhamad Ihsan ‘Pangeran Bontot’ | Pria kelahiran Jakarta 26 Des ’90 yang ketika SMK mengambil jurusan Akuntansi ini berhasil menyelesaikan Studinya dengan mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE. Sy) dari UIN Jakarta pada tahun 2013. Setelah lulus kini dia menjadi salah satu pengajar di Katakazya Islamic Preschool. Ihsan Pangeran Bontot Corp (@IhsanPBcorpID) merupakan usaha yang dirintisnya sejak kuliah, dan telah melahirkan Online Bookstore bernama Pangeran Bontot Bookstore (@PBbookstore). Pria yang juga aktif di komunitas Tangan Di Atas wilayah Jak-Sel, Komunitas EntrePrayer dan YISC Alazhar ini mempunyai keinginan yang sangat mulia yakni menjadi orang yang bermanfaat bagi sesamanya.

Sabtu, 19 Januari 2013

Following atau Follower ?



Yang punya twitter pasti tau sama dua kata ini, yaa itupun klo bahasa yang di twitter nya tidak dirubah dari English (UK) ke Indonesia. Jangan bilang yang tidak menggunakan bahasa Indonesia, rasa nasionalismenya gk ada yaaa... tidak begitu juga. 

Apa sih Following sama Follower?

Pengertian yang paling simpel dari kata following adalah “Yang di ikuti”, “Yang Dipanut” dsb. Banyak orang di twitter mencari orang-orang yang menurut mereka layak untuk dipanut. Entah karena kesamaan hobi, ilmu, bisnis, makanan, visi, dll.
Sedangkan follower adalah kebalikan dari following yaitu “Yang Mengikuti, “Yang Memanut” dsb.


“Jika yang dipanut (following) membawa kebaikan, maka kebaikan itu perlahan akan tertular kepada yang memanutnya (followers). Dan jika yang dipanut (following) membawa keburukan, maka keburukan tersebut perlahan akan tertular juga kepada yang memanutnya (followers)”.


Bagi teman-teman yang sudah aktif di twitter pasti pernah mendengar istilah #FF setiap hari jumat. #FF itu adalah singkatan dari #FollowFriday yaitu ajakan untuk mem-follow seseorang, komunitas, atau apapun akun twitter yang membawa manfaat, intinya recomended untuk di ikuti.



Seorang teman saya di twitter yang juga penghafal alquran dari kota Balikpapan, namanya Maryam Hakim (@meynefi), beliau pernah nge-tweet seperti ini; 
“Follow Rasulullah saw agar hidup kita sukses di dunia dan akherat” 
(yaa seingat saya sii begini tweetnya, maaf ya mer klo kurang tepat)


Menurut saya, tweet Maryam tepat banged 
Sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah untuk dipanut oleh umatnya Rasulullah saw merupakan sosok yang paling TOP untuk dipanut dari semua panutan, idola dari semua idola, dan teladan dari semua yang kita teladani, setuju dong?
Dan dalam Alquran pun Allah terang-terangan menyatakan bahwa mengutus Rasulullah saw untuk menyempurnakan akhlak umat nya.


Izinkan saya memberikan salah satu akhlak Rasulullah saw yang menurut saya pribadi itu sangat sulit untuk diikuti, tapi sulit itu bukan berarti gk bisa ya 


Rasulullah saw mempunyai sifat kasih sayang yang luar biasa ke orang lain, sekalipun orang itu jahat ke beliau saw. Teman-teman pasti ingat ketika Rasulullah saw hijrah ke kota Thaif, beliau saw ditimpuki oleh anak-anak kecil yang telah dihasut oleh orang tuanya dengan mengatakan bahwa Rasulullah saw itu orang gila.
Akhirnya beliau saw ditimpuki oleh batu sambil dihina orang gila, bahkan sampai kepalanya mengeluarkan darah.


Lalu malaikat datang kepada Rasulullah saw, “wahai Rasulullah, jika kau mengizinkan aku bisa saja mengangkat gunung lalu kutimpahkan kepada orang-orang yang mendzalimimu...” namun Rasulullah saw mengatakan “jangan wahai malaikat... (sambil menahan dengan tangannya tetes demi tetes darah yang keluar dari luka di kepalanya)”. Guru saya yang menceritakan kisah nyata ini menambahkan dari sebuah hadits / kitab (saya lupa) bahwa seandainya tetesan darah yang ditahan oleh tangan beliau saw satu tetes saja jatuh ke tanah, Allah tidak segan-segan menimpakan adzab ke kota Thaif, tapi kita mengetahui dari kisah tadi bahwa Rasulullah saw menahan dengan sengaja agar tetesan darahnya tidak sampai jatuh ke tanah. subhanAllah...  Jujur aja... saya belum mampu nih meneladani sifat Rasulullah saw yang satu ini.


Dan saya yakin teman-teman pun akan sangat amat setuju klo Rasulullah saw itu kita jadikan following utama, dan kita sebagai followers nya berusaha semampunya untuk meneladani beliau saw.



Lalu jadi following atau follower?  
Seperti yang saya katakan diawal tulisan ini; 
“Jika yang dipanut (following) membawa kebaikan, maka kebaikan itu perlahan akan tertular kepada yang memanutnya (followers). Dan jika yang dipanut (following) membawa keburukan, maka keburukan tersebut perlahan akan tertular juga kepada yang memanutnya (followers)”.


Disatu sisi jika kita ingin menjadi following atau yang di ikuti, tentunya kita harus melakukan semua hal yang baik-baik agar followers kita melakukan kebaikan pula. Dan kita pun mengetahui jika kita mengajak kebaikan kepada seseorang lalu orang itu melakukannya maka kita mendapat pahala lebih.

Begitupun sebaliknya, jika kita menjadi follower atau yang mengikuti, kita harus pandai memilah-milih mana yang layak kita jadikan teladan, panutan dan idola kita. Karena baik buruknya mereka cepat atau lambat kita akan tertular olehnya.





27 Desember 2012/14 Shafar 1434H | 23:04 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar Anda memang tak langsung tampil, karena harus di approval terlebih dahulu.
terima kasih atas tanggapan, saran dan kritiknya ^o^

- Muhamad Ihsan -
twitter : @Muhamadihsan_