1. STARTING
Saat mulai usaha fokus "bagaimana bisa survive" atau sekedar dapur
ngepul terlebih dahulu. Jangan berusaha mencari laba besar saat awal,
tapi carilah omset. Fokus bagaimana meramaikan ’toko’ anda dan
mengkonversi sebanyak mungkin calon pelanggan menjadi pelanggan.
Lakukan pemasaran secara agresif dan teragenda. Jangan biarkan
seharipun tanpa promosi. Lakukan hal ini terus-menerus sampai ‘kursi’
(kapasitas) yang anda tawarkan setidaknya mencapai 70% kapasitas. Misal,
bisnis rumah makan, minimum 70% bangkunya selalu terisi.
Jika
bisnis anda adalah distribusi, bukalah jalur distribusi sebanyak
mungkin dan secepat mungkin. Genjot volume penjualan anda bukan profit
anda. Asalkan pembayaran bagus, profit rendahpun tidak menjadi masalah.
"Rebut dan kuasai pasarnya terlebih dahulu, baru maksimumkan marginnya"
Jangan terburu-buru membuat sistem secara detail, karena akan
menghilangkan fleksibilitas dalam bisnis anda. Biasanya mantan karyawan
diperusahaan besar akan fokus membuat sistem dibanding menggenjot
penjualan. Ini adalah kesalahan fatal saat awal berbisnis!
2. PROFITING
Setelah volume penjualan anda cukup besar atau kapasitas yang anda
tawarkan sudah maksimum tiap saat, barulah fokus menaikkan keuntungan
usaha.
Ada 3 hal yang mampu menaikkan keuntungan usaha dari customer:
a. Menaikkan angka repeat order; Repeat order adalah segala upaya yang dilakukan untuk membuat pelanggan semakin sering berbelanja ke tempat kita.
b. Menaikkan rata-rata pembelian tiap kunjungan; Menaikkan rata-rata pembelian adalah upaya agar pelanggan yang
tadinya belanja sebesar Rp 100.000,- tiap kunjungan, meningkat menjadi
Rp 200.000,- tiap kunjungan, bahkan lebih.
c. Menaikkan margin; Menaikan margin adalah upaya menaikkan nilai dan harga jual, serta
menekan biaya produksi dengan cara menaikan produktifitas dan menekan
pengeluaran. Di tahap profiting, promosi tetap jangan berhenti. Bedanya
dengan tahap starting, promosi profiting lebih difokuskan ke pelanggan
yang sudah ada.
Secara detail materi profiting, dibahas di materi "5 Cara Menaikkan Keuntungan Usaha".
3. SYSTEMIZING
Setelah dapur ngepul dan keuntungan melimpah, kini saatnya
menyempurnakan sistem. Sebenarnya sistem tersebut mungkin sudah dirintis
sedikit demi sedikit sejak mulai usaha, hanya saja di tahap
systemizing, kita akan fokus pada pembenahan sistem.
Tujuan
dari sistem adalah membuat bisnis ‘autopilot’ atau tetap berjalan tanpa
anda dan siap dikembangbiakan (multiplying). Materi systemizing akan
kami paparkan sacara terpisah pada materi berikutnya.
Jika
profit anda besar, anda tidak perlu pusing untuk membuat sistem sendiri.
Cukup membayar konsultan untuk membuat sistem di perusahaan Anda. Yang
terpenting lagi, inilah saatnya Anda mencari GM/direktur yang jauh lebih
pandai dan berpengalaman dari Anda.
4. MULTIPYING
Setelah sistem terbentuk perlu dilakukan uji coba dengan cara
menduplikasi bisnis yg sudah ada yaitu dengan membuka cabang. Jangan
terburu-buru untuk diwaralabakan jika sistem belum teruji. Jika Anda
membutuhkan modal untuk usaha, gunakan pilihan untuk menjual sebagian
saham cabang utama untuk membangun cabang baru. Uji sistem Anda dengan
membuka cabang di beberapa tempat atau kota yang berbeda, sebelum
akhirnya bisnis Anda siap diwaralabakan.
Ingat! Niatkan waralaba (franchise) untuk berbagi keuntungan, bukan mencari ‘korban’.
”Apa yang Anda tanam adalah apa yang akan Anda tuai”
Selain pilihan waralaba, sistem juga bisa diterapkan untuk mengembangbiakan cabang-cabang usaha anda secara konvensional.
5. REAPING FREEDOM
Kini tiba saatnya memetik apa yang telah ada tanam, yaitu kebebasan
financial. Dengan kata lain “Bisnis anda jalan, anda jalan-jalan...”
Sekarang tiba saatnya meninggalkan ‘gading’ kepada orang-orang sekitar anda.
sumber website YOUTH ENTREPRENEUR ACADEMY
IHSAN PANGERAN BONTOT BOOKSTORE
Online shop: dagangannyapangeranbontot.blogspot.com
Twitter: @ihsanpbcorpID
CP (SMS only): 085697663213 /
(021)40958449
EMAIL:
sharingbarengihsan@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar Anda memang tak langsung tampil, karena harus di approval terlebih dahulu.
terima kasih atas tanggapan, saran dan kritiknya ^o^
- Muhamad Ihsan -
twitter : @Muhamadihsan_